Friday, November 16, 2012

FREAK !!!!!!!!!!!

FREAK !!! sumpah freak banget ! 3 minggu terakhir ini gue udah berusaha untuk menahan diri dan toleran terhadap orang itu. Sampai tadi pagi, gue bener - bener udah ilfeel se ilfeel - ilfeel nya. Tetangga sebelah kamar gue itu, udah bikin gue annoyed dengan bolak balik ngetok pintu kamar gue untuk nanya hal - hal yang ga perlu yang bisa dia kerjain sendiri atau bisa dia infomarmasikan lewat whatsapp. Itu belum seberapa.

Rencana nya hari ini kami mau pergi bareng. Setelah mandi, gue ganti baju dan memilih kaos merah polos yang baru gue beli. Pintu kamar nggak gue tutup rapat ketika rapi-rapi muka sambil ngaca. Nongol lah tetangga sebelah kamar gue itu, gue lihat dari sela pintu yang terbuka, dia pake kaos merah polos juga yang mirip banget sama yang sedang gue pake. Gue cuma ketawa aja, lucu aja bisa samaan gitu kebetulan. Agak annoying sih memang pake baju samaan sama orang. Tapi mau gimana lagi, masa gue mau suruh dia ganti baju atau gue harus ganti baju yang pengen banget gue pake ini.

Begitu melihat gue, dia langsung teriak "YOU'RE NOT WEARING THAT !!!!!".

Gue balas "you're not wearing that !" sambil bercanda. Dan gue baru sadar, ternyata dia nggak becanda.  Muka nya nyolot banget.

Dia : no no no. Gue udah pake baju ini daritadi gitu. Ganti ganti !

Begitu denger gue kayak "what the hell man".

Gue : like, who cares ? terus cuma karena lo udah pake baju itu duluan, gue ga boleh pake baju ini gitu ? NO!

Dia : Baju lo yang ungu kemana ? masih bersih kan ?

Gue : ada. kenapa ?

Dia : udah lo pake yang warna ungu aja. (loh koq jadi ngatur)

Gue : nggak ! gue mau pake yang ini.

Dia : lo pake yang ungu aja.

Gue : Eh, you don't tell me what to wear ya !

Dia : you are NOT going with me !

Gue : OH, ok. I am NOT going with you !

Kemudian dia masuk ke kamarnya sambil marah - marah. Lalu beberapa detik kemudian balik lagi ke kamar gue masih memakai baju yang sama.

Dia : change your clothes ! you cannot wear that !

Gue : this is my right to wear anything I want ! Lagian kenapa sih lo ? gue no problem koq pake baju warna sama. We see so many people wearing the same color gitu.

Dia : Ada problem, jelas - jelas ada problem.

Gue : apa ?

Dia : ...

Gue : problem siapa ?

Dia : ..

Gue : problem lo ? hah ? problem lo ? kalo itu problem lo ... KENAPA NGGAK LO YANG GANTI BAJU ??? KENAPA GUE YANG HARUS GANTI ???

Perdebatan ini semakin seru dan annoying. Agak ga percaya gue harus ribut - ribut sama tetangga karena masalah remeh gini. Dia pun kembali ke kamar nya sambil marah - marah. Beberapa detik kemudian dia balik lagi ke kamar gue dengan baju yang berbeda.

Dia : lo mau pergi bareng gue nggak sih ? (Oh, come on man. i thought it's over)

Gue : hm ? tergantung mood

Dia : ga bisa gitu. harus jelas. kalo lo mau bareng gue, gue bakal pake baju yang lain. kalo ga bareng gue, gue pake baju yang tadi.

Gue : terserah lo mau pake baju apa aja. I don't care.

Dia : change your clothes (oh come on, again ?)

Gue : No !

Dia : ayolah, for a greater good.

Gue : greater good buat siapa ?

Dia : ....

Gue : hah ? greater good buat siapa ? buat lo ? kalo buat greater good lo, KENAPA GUE YANG HARUS GANTI ????

Dia : lo punya solusi untuk masalah ini gitu, kenapa nggak mau jadi solusi sih.

Gue : solusi apa ? masalah apa ? I don't see any problems.

Dia : kenapa sih nggak mau ngalah ?

Gue : I'm not losing for your winning ya !

Dia : ini nggak lose, ini win-win

Gue : win-win nya dimana ? jelas - jelas lo suruh gue ganti baju supaya lo bisa pake baju itu. itu lose buat gue , win buat lo namanya.

Dan akhirnya si orang freak itu sudah nggak bisa banyak bantah. Dan dia akhirnya pake baju yang berbeda. Sebenernya gue bisa sih saat dia pertama bilang itu gue langsung ganti baju dengan yang lain. It's not a big deal for me. But I just can't accept the idea of him controlling other's life. Ini bukan pertama kali nya dia bikin ulah kayak gitu. Gue cuma pengen dia tau, nggak semua orang bisa dia kontrol, ga selamanya dia bisa dapet apa yang dia mau, dan di ga bisa maksain mindset dia ke orang lain.

Anyway, setelah perdebatan itu gue masih baik - baik aja koq. Gue menunggu selesai dia beres - beres untuk berangkat. Dan you know what ? dia meninggalkan gue jalan duluan dengan jarak yang jauh dan nggak ngomong - ngomong. Dia ambil jalan yang nggak biasa kita lewatin, tanpa konfirmasi. Gue ikutin aja. Dia masuk ke minimart. Gue tungguin, keluar dari minimart dia malah berjalan ke arah lain tanpa ngomong - ngomong. Sampe akhirnya gue nyadar, are you trying not to talk to me ???

OOOOH fine. What an immature person. Jujur aja, padahal awalnya gue sempat admired dan envy sama dia karena dia selalu jadi top scorer di setiap test. Gue sempet minder juga karena nggak bisa mengalahkan score dia. But you know what ? now, as soon as I realize that he's such an asshole, I regret that I ever envied him.

Sekali lagi opini gue ini bukan cuma berdasarkan kejadian tadi pagi. 

Gue heran kenapa ada orang yang dengan bangga nya declare that he's an evil. He's not afraid of making enemy. FREAK !!!!

Saturday, November 03, 2012

The hardest part of this fucking management associate program

It's gloomy Sunday. A good time for staying in my room and listening to mellow songs on radio. I turned on the radio and it played Bieber feat. Nicki Minaj. Gosh, two singers that i hate most. But I still listened to it anyway. 

Sunday became even gloomier when my friend knocked on my door. I knew that he would talk about our assignments. Yeah, we still have to work on assignments during weekend. Actually, the hardest part of this fucking management associate is not the assignments. No matter how hard or annoying the assignment is, I can still finish it. I'm not that dumb to get it done.

The hardest part of this program is dealing with the people. Those people who might have good intelligence but don't have good enough interpersonal skill to interact properly with other people. It will be obvious when it comes to group assignment. Sometimes I have to deal with passive people who seem don't have any initiative to make the team works even if when they have been triggered. On the other days, I have to deal with those who are very active and dominant which makes them so hard to have an empathy. 

Either way, debating with them will not solve the problem. It only makes my emotion get higher. Time consuming. Waste my energy. There's a saying "debating with moron only drag you to his level". You know what ? sometimes moron appears as a smart guy. 

The funny thing is when is there's a guy who seems nice but you will see an evil in him if you get closer to him. He proudly said to me "I'm not afraid of creating enemy". Well, dude. You don't know what I can do to bring someone down. You don't know that your hatred could strike you back. But I know that those kind of people won't change no matter what. Even when it's only them against the world, it won't make them be a little bit nicer.

I don't really mind creating enemy. But I will never state that in front of public. If I can get my enemy work for me, why should I confront them. 

But one thing for sure, once he hits my button. I will make sure he will reap what he sow.