Posting yang satu ini, bukan tentang diri sendiri kok. Bukan curhat. Mungkin ini posting pertama yang ditujukan untuk orang lain. Untuk seorang teman.
Dulu, kalau ada teman yang datang dan cerita tentang masalahnya, kadang aku suka ke-GR-an dan merasa bahwa aku ini solution center buat mereka. Akhirnya jadi gatel untuk menyisipkan nasihat atau saran atau bahkan ceramah di setiap respon kita atas semua cerita mereka. Sampai ada satu materi seminar yang berbicara tentang 'mendengarkan dengan empati' yang mengatakan bahwa sebenarnya ketika orang berkeluh kesah atau menceritakan masalahnya kepada kita, yang dibutuhkan adalah empati. Dan dengan pengalaman pribadi yang aku alami sendiri juga, ketika bercerita tentang masalah pribadi ke orang lain, yang diharapkan bukan lah saran atau ceramah mereka. I always know what I have to do, so you better save your preach. Tapi yang dibutuhkan ya memang pendengar. Pendengar yang tugasnya mendengarkan dan merasakan masalah si pencerita.
Jadi sejak saat itu, aku belajar untuk mendengarkan dengan empati walaupun mungkin hal - hal yang diceritakan bertentangan dengan pemikiranku sendiri. Dan memberi saran, jika memang mereka meminta. Semoga orang lain pun bisa melakukan hal yang sama waktu aku share ke mereka.
Nah, setiap kamu cerita tentang cerita cerita yang kemarin. Jujur aja yah, sebetulnya sih gatel banget pengen bilang jangan gini jangan gitu harus gini harus gitu. Tapi itu kan hidup kamu, masa orang lain yang paksakan dan ngatur - ngatur.
Nih, ada video buat kamu. Random sih videonya. Cuma si anak kecil di video itu sekarang udah remaja dan jadi cantik banget, jadi suka aja liat nya hehe.
Nah, jadi mulai sekarang kalo bisa ... sudahi sudahi .. sudah .. sudah cukup sudah ... cukup sampai di sini.
Yang mana yang harus disudahi ? cuma kamu sendiri yang paling tau. hehe
