Wednesday, February 29, 2012

Resistance

Bosen dengan playlist reguler, akhirnya memasukkan satu folder lagu nya Muse ke dalam playlist. Selain lagu - lagu favorit gue dari mereka ternyata ada beberapa lagu yang selama ini gue jarang denger tapi ternyata enak juga. Salah satu nya lagu ini, Resistance. I like the lyrics.

Is your secret safe tonight ?
And are we out of sight ?
Or will our world come tumbling down ?


Will the find our hiding place ?
Is this our last embrace ?
or will the walls start caving and.


it could be wrong
but it should've been right
it could be wrong
let our hearts ignite
it could be wrong
are we digging a hole ?
this is outta control
it could be wrong
it could never last
it could be wrong
must erase it fast
it could be wrong
but it could've been right


Love is our resistance.
They keep us apart and they won't stop breaking us down
and hold me, our lips must always be sealed

Saturday, February 25, 2012

Status Call

"Jangan pernah coding, dan jangan kasih tau orang bahwa lo bisa coding."
Kata senior PM di tengah - tengah briefing nya tentang software development layer. Gue ngerti sih, maksudnya adalah supaya gue fokus ke project management dan nggak diribetin untuk membantu proses coding. Tapi gimana nggak gatel setiap kali last minute menuju closing dan tiba - tiba terjadi error nggak jelas, walaupun orang lain yang ngerjain tapi gue juga yang deg-deg an. Kadang suka gatel pengen ikut coding, i know i can help. Tapi semenjak masuk sini gue udah membebaskan diri dari coding.

Anyway Sabtu dini hari tadi gue memutuskan untuk ikut demo dan status call dengan klien di US. Sementara ini conference call nya masih dilakukan sama senior PM, kalau gue sudah dianggap mengerti keseluruhan project development baru gua yang akan melakukan conference langsung. 

Dini hari tadi yang tersisa di kantor itu tinggal lima orang. Interaksi dengan kelompok yang lebih sempit itu lebih mudah untuk gue, bebas ke sana kemari. Dibandingkan interaksi massal dengan 50 orang an, terkadang ada beberapa orang yang ngagokin dan bikin males ngomong. Walaupun harus pulang jam 1.20 pagi, tapi seru sih. 

Oh ya, i happened to know that my boss is still young and he's the old brother of indonesian actor, Baim Wong (so what ?). Umurnya mungkin 30 an kali ya. Jadi bisa disimpulkan semua personel di kantor gue itu umurnya masih 21 - 30 an. Semua programmer dan APM seperti nya nggak ada yang lebih dari 25 tahun. Good point sih, kadang suka males kalo kerja di lingkungan yang isinya bapak - bapak dan ibu - ibu semua.

Apalagi ya ? 

Monday, February 20, 2012

Kost

Minggu ini rencananya mau tidur aja seharian istirahat mumpung libur. Tapi baru tiduran sampai jam 12 siang aja udah bosen banget. Akhirnya nyari kost an aja di sekitar Binus. Kemarin sih udah nyari di belakang kantor. Ada kost an comfy banget. Harga nya 1 juta. Cuma sayang masuk ke gang kumuh gitu. Lagi an koq rasanya masih sayang aja kalo harus spend 1 juta buat tidur doang. Kalo bisa nemu yang lebih ekonomis kan sisa nya bisa di-spare untuk yang lain atau ditabung atau invest. 

Akhirnya cari di sekitar Binus lagi. Yang penting pindah ke kost baru. Sebenernya kenapa harus pindah ya ? dari kost ke kantor juga cuma 45 menitan. Tapi ya, memang gue orang nya selalu pengen suasana baru kalo mau ngelakuin hal baru. Lagi pula udah bosen satu tahun di kost ini. 

Seperti yang sudah diduga dari dulu, setelah keliling Binus harga kost nya rata - rata di atas satu juta. Itu pun menurut gue nggak worth it, beda sama 1 juta yang deket kantor udah kayak kamar hotel. Heran kenapa anak Binus mau gitu ngabisin duit segitu buat kost an yang nggak nyaman. Cuma modal AC doang. Mendingan kost gue, biar ga dipasang AC tapi comfy dan aman. Dapet TV lagi. Jadi nggak deh, untuk pindah kost di sekitar Binus. Kost yang ini memang OK banget. Sayang ada jam malam nya.

Lalu nyoba nyari ke sekitar karet, supaya lebih deket ke kantor. Ternyata di sana lebih gila lagi. Harga nya mulai dari 1,5 juta an ke atas. Itu pun di bawah yang harga 1,3 an di Binus. Sedangkan yang premium, harga kamar standard nya aja 2 juta an ke atas. Serius deh, koq kalo gue walaupun misalnya mampu bayar, sayang banget aja ngabisin duit segitu buat kost doang. Duit kost segitu selama 3 bulan bisa buat bayar kontrak rumah di Bandung selama setahun kali.

Jadi sepertinya nggak akan pindah kost dulu deh. Mungkin bersabar bertahan di sini dulu. Atau paling nggak, gue harus cari room mate kalo mau kost di daerah sana. Mau ngajak si itu, tapi udah mulai sombong orang nya. Males. 

Gara - gara ini, gue jadi pengen banget punya kost an. Bisnis kost an itu sangat menjanjikan. Emang sih pasti modal nya pun besar. Aaaah ... pokoknya gue harus punya kost an (dendam).

Friday, February 17, 2012

Morning Call

Sekitar pukul 6 setelah gue menekan tombol 'dismiss' pada alarm handphone, muncul lah chat Yahoo Messenger dari senior PM yang berbunyi :
"Fajar, sorry mendadak. Besok tolong dtg pagi ya. Ada conference call sama pak #### jam 9. "
Damn man ! gue baru pulang jam setengah 12  dan sekarang harus berangkat pagi lagi ? Ya udah lah yah. Resiko. But wait, conference call ? terakhir kali gue dengar senior PM lagi conference call sama boss yaitu waktu hari pertama gue masuk sini dan nggak sengaja dengar dia lagi diteriakin. Well, ok. I've gotta prepare myself then.

Setelah selesai melakukan conference call, gue mendapatkan kesimpulan. Dia itu kalo ngomong ada dua mode. Marah - marahin dan ngasih saran. Jadi dalam satu percakapan akan diawali dengan "Itu apaan kayak gitu bla bla bla %$%^%&" dengan nada melengking. Kemudian diakhiri dengan "Jadi gini loh jar , bla bla bla". Well, okay. 

Seperti nya pekerjaan ini akan sangat challenging. Biasanya gue jadi orang teknis yang nggak peduli sama urusan schedule, dokumentasi, dll. Sekarang malah berubah role jadi sebaliknya. Semoga memberikan kontribusi yang positif untuk persiapan ikut seleksi The Complete Banker. Amin.

Tuesday, February 14, 2012

1st week

Minggu pertama adalah minggu - minggu sulit saat masuk kantor baru. Karena di hari - hari itu biasanya belum dapet job desc dan belum menemukan jati diri (apa coba). Sebetulnya kerjaan APM itu banyak dan ribet, tapi gue masih clueless aja. Nggak tau mau ngapain. Mungkin karena baru juga kali ya. Tapi gue itu orang nya nggak sabaran dan nggak betah diem. Suka ngerasa guilty aja kalo nggak ngapa - ngapain. Akhirnya sibuk tanya - tanya orang gue harus ngapain. Dan temen gue bilang "udaaah. jangan pusing. gue juga dulu dua hari pertama nggak ngapa-ngapain".  

-__________-

I can't be like that. Tapi ya udah lah. Sabar aja. Ntar juga ada waktunya. Dan ini masih jam 19.27 aja -__-

Friday, February 10, 2012

Friends with benefit

Lega rasanya menyelesaikan hal yang belum sempat terselesaikan sebelumnya. The unfinished thing. Walaupun ending nya tidak seperti akhir ideal yang aku harapkan, tapi at least masih bisa menjadi win-win solution. Paling tidak aku bisa merasa puas setelah meluapkan emosi yang selama ini cuma bisa dipendam sendiri saja. Dan yang paling membuat aku merasa puas adalah mengetahui bahwa i'm not the only one who suffered. At least you felt the same way. Walaupun kelihatan nya tidak begitu.

Dan setelah kemarin, semoga bisa menjadi lebih mudah untuk menjalani kehidupan masing - masing. Kemarin itu, apapun motivasi dan alasan nya. I felt happy to finally meet you.


So, now we are no more than friends.
Friends with benefit


Why do i need label anyway. As long as everything will be the same. I guess, label doesn't really matter.


Besides, i'll stop loving when the one i loved is not the person that they used to be.


It's the better thing to do. It's time to surrender. It's been too long pretending.
There's no use in trying when the pieces don't fit anymore.

Thursday, February 09, 2012

Bye Bye Coding

Kartu nama dengan lambang bank swasta kelima di Indonesia itu masih terletak pada tempat yang sama di dalam ruangan interview persis seperti beberapa hari yang lalu. Masih seperti pada interview pertama, kartu nama itu seolah berkata "i'm watching you". Tapi kali ini gue memilih untuk memantapkan hati dan berkata "i know what i'm doing. and i know this is isn't wrong". Kartu nama itu pun tidak lagi berkata - kata. Tidak lebih dari sekedar karty nama biasa. Perempuan berjilbab di depan gue pun akhirnya memulai penjelasan nya.
"Ya, sebenarnya Fajar sudah diterima di sini sebagai APM dan perusahaan kami sudah menerima Fajar. Sekarang sebenarnya tinggal interview dengan HRD (saya) untuk penjelasan detail nya."
Fiuh ... finally i got the job. No more coding. Bye bye coding. Good news pertama untuk hari ini.

Hari ini ternyata hari sidang skripsi gue. Dua anggota kelompok lain sidang hari ini. Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya gue pun datang menghadiri sidang. Beberapa teman yang berada di sana, begitu melihat gue langsung memberikan tatapan penuh empati nya dan mendekati gue lalu menepuk-nepuk pundak. Beberapa hanya tersenyum, senyum penuh rasa kasihan. Beberapa sambil berkata "sabar yah jar.." , "semangat yah jar ..", "sukses yah jar ... lo pasti bisa". Gue cuma tersenyum. I don't want more discussion on it

Sidang pun dimulai. Dibuka presentasi yang ... ketika melihatnya membuat gue berkata "i can do much better than that !" atau "itu harusnya nggak gitu". Kemudian mereka dibantai dengan pertanyaan - pertanyaan dari penguji yang hampir semuanya tidak bisa dijawab dengan baik. Di situ gue sadar bahwa kelompok ini memang kurang kompak dan skripsi kami banyak kekurangan. Sedikit bersyukur karena tidak jadi sidang saat itu. Kalau gue di situ, mungkin akan malu. Tapi juga gak sedikit ... nyesek waktu bertemu teman setelah sidang dan dia bilang mereka dapat nilai B. It's not that i'm not happy with their grade, it's just ... i should've graduated today

Lagi, setelah memberi kabar tersebut, teman itu memberikan dukungan moral melalui kalimatnya.
"Sabar ya jar. Semua pasti ada hikmahnya. Pasti bisa lah semester 8. Semangat !"
Sebenarnya gue bukan tipe orang yang menerima ucapan - ucapan seperti itu. But i really appreciate that. Karena bahkan temen gue pun nggak pernah memberi support seperti itu. Dan FYI, memang sih gue tidak terlibat di dalam penulisan dokumentasi. Tapi aplikasi untuk skripsi itu, ide awalnya, konsep, analisis, database, sampai aplikasi gue semua yang buat. Katakanlah gue  gila hormat. But i deserve thanks form them. They should thank me. Tapi nggak ada tuh, statement dari mereka yang menyatakan support ataupun terimakasih (secara langsung). 

Ucapan selamat pun mulai bermunculan di Twitter dan Facebook untuk mahasiswa yang berhasil lulus sidang  hari ini. Entah kenapa setiap membaca post - post semacam itu memberikan efek samping tersendiri. Tapi kemudian ada sebuah sms yang merubah semua mood buruk itu. Well, sms nya agak shocking sih. Sms dari nomor bapak setelah gue kabari mengenai pekerjaan baru ini.
"Good luck. Your father and mom are very very happy. Thanks for your prestice"
Sesaat setelah membaca pesan itu, masih agak shocked. Is that really my dad ? Since when he speaks english ? I mean, it's not someone kidnapping him ? Tapi yang paling bikin curious adalah siapakah translator dibalik sms itu ? haha. Well, walaupun gue nggak terlalu ngerti maksud ;prestice' di situ apa. But it quite makes me melted lah ya. What could make you feel happier as a son than having your parents say that they're proud of you. Jauh lebih menyenangkan daripada ucapan - ucapan selamat lulus di Facebook atau Twitter.

Sebenarnya nggak mau merusak hari ini dengan issue yang nggak penting dan sama sekali tidak kontributif. Tapi sedikit banyak, hal ini cukup mengganggu sih. Jadi daripada nggak bisa tidur. Lebih baik dikeluarkan semua.


Tuesday, February 07, 2012

Sunset in a new neighborhood

I've just moved to a new house on last Saturday. It is near a mountain and there is a rice field not far from my house. Surprisingly, it has a nice view in afternoon and night. Around 6 pm, i captured this view using my cellphone from the yard. 


It's beautiful, isn't it ?
This month. Despite all of unfortunate events that it brings, it also brings a happiness. The happiness that i never expected before. Just like the sunset, i know it won't last long. So, i better enjoy every part of it while i can.

Friday, February 03, 2012

APM

Pulang ke Bandung pada Jum'at malam adalah timing yang sangat tidak tepat karena akan menyebabkan perjalanan lebih lama 1.5 - 2 jam. Tapi mau gimana lagi, kali ini tidak bisa tidak. Harus pulang malam ini juga. Seharusnya kemarin sore sudah berangkat dari sini tapi karena interview dadakan jadi terpaksa di-delay.

Speaking of interview, jadi tadi gue baru interview di salah satu perusahaan IT yang pusatnya di India dan semua customer nya ada di US (terus ngapain mereka di sini ? gue juga lupa). Gue pikir cumia interview, paling lima belas menit juga selesai. Eh, ternyata ada tes juga. Padahal sebelumnya nggak diinformasikan. Tes nya cukup memutar otak sih. Tes logika. So far, dari sekian banyak tes kerja yang pernah diikutin, ini yang paling challenging. Mereka menawarkan dua posisi sebagai software engineer dan associate project manager. Dari aplikasi gue, mereka mengira gue apply sebagai software engineer. Setelah interview ternyata gue lebih tertarik dan disarankan untuk jadi associate project manager. Seriously, i'm sick of being software engineer. I'm so sick of coding.

Yang menarik, jam kerja di kantor ini tidak seperti di kantor lain nya (8-5). Karena customer mereka semuanya di US, jadi jam kerja nya mengikuti jam kerja di sana. Kalo di sini ya jadi sekitar jam 2 siang sampai jam 10 malam. Sebenernya gue agak ragu waktu apply, berhubung gue belum lulus dan masih ada skripsi. Tapi mereka bilang jam kerja nya bisa flexible (well, maksudnya pagi sampai siang gue masih free). Selain itu gue kan belum lulus tapi apply jadi associate project manager, mereka bilang no problem. Ya udah.

Cuma, entah kenapa kalo selesai atau waktu menjalani interview kerja itu serasa seperti habis one nite stand (loh?). Jadi ada perasaan guilty, merasa sedang mengkhianati, pokoknya ada yang mengganjal. Well, ini berhubungan sama ikatan kerja sama bank **** sih. Dan lucu nya, tadi gue itu udah sama sekali nggak kepikiran sama itu. Eh, waktu masuk ruang interview dan menunggu interviewer datang, gue melihat di meja nya ada kartu nama yang tertera logo bank **** sangat jelas. Dan kartu nama itu seolah - olah berbicara "i'm watching you".

Tapi gue rasa ini wajar. Lagi pula gue lulus sekitar ... sembilan bulanan lagi. Setelah itu proses seleksi pun akan memakan waktu tiga bulanan. Jadi gue masih punya waktu setahun untuk bekerja. Lagipula i don't wanna be the man who waits for his destiny to come. I wanna make it up. So, nggak ada salahnya berusaha dari sekarang. Kalo memang jodoh, baik itu di bank atau dimanapun, ya let it be. Tapi setidaknya kan sudah mencoba dan berusaha. Semakin mencoba, semakin banyak jalan dan pilihan. Setidaknya bukan jadi orang yang hanya menunggu takdir.