Thursday, September 30, 2010

This is how my group discussion works

I hate group assignments. Despite the fact that i love more to work alone, in my opinion group discussion is counter productive. Just see the example from my group discussion today.

We've made an appointment to do our group assignments since a week ago. Today is the day when we should've finished our assignments. I've told everyone to come at 11 sharp. I've arrived at campus at 11 sharp and i hate the fact that my campus is getting more crowded. It was like a traditional market, the lobby full of people and library's queue is like antrian BLT. It makes me reluctant to enter the library. So i was waiting for my friend in front of the library. It's been 30 minutes and no one come, they didn't even confirm their attendance or inform their current position.

I text one of my friend and he said "lg d jln, aduh sorry gw baru bangun." , dan ternyata orang yang lagi di jalan itu baru datang setelah 1 jam kemudian [koq jadi bilingual gini]. Gw nunggu sampe kering. Akhirnya dia datang dan gw suruh sms anak yang lainnya. Dan orang yang di sms tersebut bales "aduh gw lupa hari  ini ada kerja kelompok ya, gw masih di rumah." , oh boy you left me speechless ... you left me speechless.

Akhirnya setelah 1,5 jam datanglah dua orang berikutnya. Dan kita memulai diskusi, tepatnya gw memulai diskusi dengan pertanyaan standard "jadi gimana nih" , dan mereka masih tidak ada inisiatif. Gw sadar di saat - saat seperti ini hanya ada 2 pilihan. Apakah gw yang mengerjakannya sendiri, atau gw yang nggak ikut kerja. Gw ambil pilihan kedua karena sudah terlanjur badmood. Dari 3 orang yang ada di situ, hanya 1 orang cewe yang membantu gw mengerjakan tugas. Satu orang cowo terus bilang "ah itu mah gampang kita cari aja di internet terus edit. biar nanti gw yang bikin bla bla bla". Setengah jam berlalu dia anteng dengan laptop nya, ketika dia intip bukannya mengerjakan yang dia bilang tadi eh malah browsing nggak jelas. Dan dia masih berkata "nanti biar gw yang bikin bla bla bla ..." . Jujur ya gw paling males sama orang no action talk only. Gw nyeletuk deh "kalo gampang kenapa nggak dikerjain sekarang ?".

Sementara itu 1 orang lagi cewe. Semenjak datang tadi dia sibu nyari toilet. Dia sudah 3 kali ke toilet dalam kurang dari 1 jam. Dan ketika sedang tidak di toilet [lagi bareng kita], dia sangat anteng bermain dengan BB nya seolah - olah dia berada di bis kota dan mainin BB sambil nunggu perjalanan. Autis. Tidak ada harapan dengan group ini.

Akhirnya gw kasihin aja semua tugas sama orang yang daritadi bilang gampang. Tanggung jawab deh sama omongannya.

Waktu masuk kelas gw ketemu salah satu orang yang tadi nggak ikut kerja kelompok. Gw tanya dia
"Kemana lo tadi ?"
Dan dengan wajah tanpa dosa dan senyum - senyum genit dia jawab.

"Aduh fajar gw lupa tadi."

GOSH!

exorcism

it's me again. i'm not sober yet. but i can blogging using my cellphone. i've turned off the lamp n computer. but i still don't want to sleep.

i guess i need an exorcism. there's a devil in me.

ah please make me unconscious so i will not be guilty if i do that shit.

the shit is banana b-a-n-a-n-a

bldhfirhshdhdh bla bla bla loehfiruwoahrituhtsidudtdksgsydidifgfyfiufyfisosydyify

Wednesday, September 29, 2010

Random temptation

it's not easy.
things are never easy.
it's just too good to be true.
irresistible upclose and personal.

It's original sin .., yeah [aduh apa sih]
All the sinful pleasures deep inside


This dangerous game
oh it was always my original sin

A dream will fly
The moment that you open up your eyes
A dream is just a riddle
Ghosts from every corner of your life

Up in the balcony
All the Romeo's are bleeding for your hand
Blowing theater kisses
Reciting lines they don't understand 



You can find me in the club, sippin' on some buds,
Daddy I got what you need you's a sexy little thug,
Don't wanna be your girl I ain't lookin for no love,
So come give me a hug, sexy little thug.



Nulis apa ini ? haduh ? am i drunk ? but i just drink Aqua. Does aqua make me tipsy ?


I wanna live in a dream where everything is legal.




Am i guilty if i drink in a dream ? no ?
am i guilty if a had sex in a dream ? no ?
why ? why ? why ?
Because it's just a dream ? 


so just drag everything in my life into a dream and drag everything in my dream into my life.


dream dream dream dream, real real real real
wrong or right wrong or right wrong or right.


sleep not sleep not sleep not sleep not.








Sorry for all the randomness.
wait ? why should i sorry ? this is my blog. I am God here, in my blog. I can do anything i want.


Ok, i'll be back when i'm sober

Monday, September 27, 2010

Another Soliloquy

I have been  struggling not to complain the condition or envy what being possessed by anyone else.
I almost live in peace. I feel my sobriety within. And i don't care anything which is not my business.
But a small thing sometimes can ignite the fire, the fire is getting bigger momentarily. 
I was almost burnt by the fire of emotion. 

There was a moment when i think that i'm special, i'm great.
But there's a moment also when i feel that i'm at the bottom of everything.
I'm invisible nothing.

But i don't need to be seen by human rite ? they're just the same like me.
A creature who aren't even eligible to judge or to give their assessment.

I only need to be seen by You. My  judge is You. The creator of them and me,the heaven and whole universe
The ONE that made us all and free. The guardian of HIS true believers.
and i know You're watching me.

I'm always  mad at my sister who loses her common sense. And i always blame my father for that. I always put blame on him because my mother said that he was like that. But sometimes i realize that i'm a lot alike them.

I'm not crazy. I'm sober enough. I just can't control what goes on my mind. And when i lose control, the mind controls me. But i won't lose my common sense. I'm just scared that will happen.  

Take me in the best way. Guide me every single day . Keep me close to You.
Until the end of time.

There's a time when i want to talk a lot, like now. I don't care if my post isn't arranged. I just want to type what's all  on my mind. So i don't have to think about it anymore. So it won't distract my sleep time. So i can forget it tomorrow and enjoy my day peacefully.

My mom texted me that she and my father will go to Cirebon tomorrow. They will visit my relatives who will make a pilgrimage to Mecca. And she said "siapa tau ketularan naik haji". I hope i can fulfill that. 

what's next sentence that i'll write ? don't know. i have no more idea.

Hey people ! where are you. You guys seemed nice to me. But now we seem like people who never known each other. If friends only sent for a certain period. I'll be waiting for the next period where i can find a new people so called friends at that time. [you skeptic people who think that i'm antipathy, apathy so that's why people leave me. Don't comment here. i don't need your judgement]

I wanna watch movie. But i don't have a good movie. Too lazy to turn on TV. But it will be good to get turned on.
But who will turn me on ? 
anyone ???



Sunday, September 26, 2010

Restarted [episode 3]

Well finally, here is the 3rd part. I need longer time than the early 2 editions. I wrote it in different place and situation which might cause some differences in the way i narrate the story.

You can find the 1st and 2nd edition with Tag "restarted"


__________________________________________________________________________________

Di dalam bus yang aku tumpangi cukup ramai. Terdapat beberapa orang yang terpaksa berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Beberapa orang terutama mereka yang berdiri menggerutu karena supir mengemudikan bus ini ugal - ugalan. Mereka harus menahan tubuh mereka jatuh ke kanan atau ke kiri ketika bus berbelok atau menyalip kendaraan di depannya. Ketika bus ini mencoba menyalip bus lain di depan nya, si supir tidak menyadari dari arah yang berlawanan ada ambulance yang sedang melintas cepat. Tabrakkan pun tak terelakkan. Para penumpang wanita menjerit histeris. Seorang balita terjatuh dari gendongan ibunya. Mereka yang berdiri terlempar ke depan ketika bus mengerem mendadak. Benturan tak terelakkan pun membuat kaca mobil bus pecah.

Serpihan kaca - kaca mobil yang menusuk mataku membangun kan aku dari mimpi ini. Sudah semalaman berusahan keras untuk tidur tetapi tetap tidak berhasil, sampai - sampai aku tertidur di dalam perjalanan menuju ke kantor majalah Femme. Setelah beberapa hari yang lalu mengirimkan aplikasi untuk posisi art director akhirnya aku mendapat panggilan interview..

Aku mengenakan coat berwarna coklat karena hari ini mendung dan sejak tadi gerimis. Di  halte Benton aku turun lalu berjalan kaki menuju kantor majalah femme. Badanku serasa melayang, aku belum sempat tidur sejak tadi malam. Sekitar 15 menit aku sampai di sana dan menemui Jerry, orang yang akan menginterview ku.

"May i see your portofolio ?", tanya Jerry di pertengahan interview.
"Well ... actually i've just moved here several days ago. I should've made a copy of it but apparently i still can't find it yet. So i don't bring a portofolio. "
"Actually i can't hire people without seeing their work first. So please come back here after you've got your portofolio, is that okay ?"
"Amh .... okay. I'll be back sooner".

Aku lupa dimana menyimpan portofolioku. Memory laptop dan kamera ku sudah kosong. Kenapa aku bisa lupa untuk tidak menghapus data - data portofolioku waktu itu. Mau tidak mau aku harus membuat portofolio baru. Abigail. yah, mungkin aku bisa minta bantuan Abigail untuk menjadi model di portofolio ku dan juga menjadi guide untuk mencari spot - spot yang menarik .

"Halo ... ", Suara Abigail mengangkat telepon sesaat setelah aku mendial nomornya sambil berjalan keluar dari gedung Femme magazine..
"Gail"
"Yap, hey ! Axel ... what's up"
"Mmmh ... are you free tomorrow ?" Tanyaku berharap dia menjawab iya dan bisa membantuku besok.
"Well, probably yes. Why ?"
"Mmhh , aku baru saja melamar ke Femme magazine untuk posisi art director dan mereka meminta portofolioku. Sialnya, aku kehilangan data - data portofolioku. Jadi harus membuat yang baru. And my question would be, do you mind to help me ?"
"Help ? i don't mind but ... i know nothing about design and stuffs." Jawab Abigail dengan nada sedikit bingung karena aku belum menjelaskan semua maksudku.
"Well, i mean. Would u be my model for my portofolio ?"
"Owh ... mmmhh i don't do modeling for free." jawabnya. Sudah kukira dia pasti tidak mau jadi model portfolio ku, apalagi gratisan.
"I see. I can understand. But i thought you might have concern to help a friend in need." kataku dengan nada kecewa.
"I didn't say that you have to give me some money. But, a dinner would be okay."
"Sure!"

Syukurlah dia hanya bercanda. Kami membuat janji untuk bertemu di TimeSquare besok jam 10 pagi. Sebelum pulang aku menyempatkan diri untuk berjalan - jalan di sekitar Benton. Karena selama di sini aku belum sempat melihat - lihat kota ini. Sebuah toko buku besar menarik perhatian ku untuk masuk ke dalamnya. Interior nya yang sebagian besar terbuat dari kayu membuat toko ini lebih unik dari toko di sekitarnya. Toko buku ini memiliki 2 lantai dan ramai dengan pengunjung. Setelah selesai melihat buku - buku fotografi aku pun berpindah ke salah satu pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari situ.

Di lantai dasarnya ada seorang sales girl menawarkan sampel parfum. Sebuah toko parfum   sedang mengadakan program diskon. Aku ambil sampel yang diberikan sales girl tersebut. Selembar kertas kecil yang sudah disemprotkan parfum. Ketika mencium wangi parfum itu aku merasakan sesuatu yang aneh. Sesuatu yang mengganggu. Otakku seperti sedang mencoba mengingat sesuatu tetapi tidak bisa mengingat itu apa. Aku berusaha keras mengingat apa yang berhubungan dengan parfum ini, apakah aku pernah memakai  parfum ini, bertemu orang yang memakai parfum ini, atau apapun yang berasosiasi dengan wewangian ini  tetapi tetap tidak berhasil. Tapi aku yakin kalau aku familiar dengan wewangian ini. Akhirnya ku putuskan untuk membeli sebotol parfum itu, mungkin aku nanti akan ingat dengan sendirinya ketika memakai parfum ini.

Sampai di rumah aku masih terus memikiran hal yang tidak bisa aku ingat itu. Seringkali ketika kita ingin mengingat sesuatu tetapi tiba - tiba lupa sama sekali, butuh waktu seharian untuk mengingatnya walaupun akhirnya tidak berhasil dan membuat kita lelah sampai kita lupa lalu akhirnya  ingat kembali dengan sendiri nya. Mungkin seperti itu lah yang aku rasakan sekarang. Aku membuka kembali parfum itu dan mencium wanginya, masih belum menemukan clue. Lalu ku semprotkan parfum itu ke badanku agar aku bisa mencium wanginya lebih mudah. Setelah beberapa lama aku mulai mengingat sesuatu. Kumpulan memori random muncul di kepalaku. Semuanya seperti sebuah film bergerak tanpa suara. Tidak hanya satu film yang aku liat, tapi ada beberapa tetapi gambarnya buram sehingga aku tidak bisa melihat jelas apa yang ada di sana. Semakin lama film itu seperti muncul di hadapanku dan saling berputar bergantian semakin cepat. Aku tidak bisa menangkap dan mengingat gambarnya tetapi semua itu tidak berhenti sehingga membuat kepalaku sakit. Lalu aku memutuskan untuk tidur, mungkin aku terlalu lelah.

Esok harinya pukul 9.55 pagi aku sudah berada di TimeSquare dan lima menit kemudian Abigail datang. Dia terlihat sangat cantik sekali menggunakan blouse vintage berwarna putih, jaket leather sintetis berwarna krem, dan skinny jeans berwarna hitam. Senyumnya sangat manis.

Abigail mengajakku ke lokasi pertama untuk pengambilan foto yaitu Bracara Street. Sebuah kawasan tempat bangunan - bangunan arsitektur eropa tempo dulu berada. Jalannya dipasangi batu andesit yang membuat pemandangan nya semakin cantik. Lalu kami mengunjungi Societeit Concordia, sebuah gallery dan cafe jadi satu. Bernuansa minimalis dimana terdapat sudut - sudut cantik di dalamnya.

Abigail benar - benar cantik dilihat dari angle manapun. Jika begini aku akan lebih bersemangant mengerjakan portfolio ini dan berharap ada portfolio berikutnya. Saat kami selesai melakukan sesi pemotretan hari sudah hampir petang. Seperti yang dijanjikan, sebelum pulang aku akan mentraktir Gail makan malam. Kami berjalan sambil mencari tempat makan yang mungkin menarik. Aku melihat sebuah restoran steak and grill di seberang jalan. Rasanya aku  pernah mengunjungi restoran itu. Aku ingin masuk ke tempat itu untuk memastikan apa aku benar pernah ke sana. Tetapi Abigail menolak saat aku ajak makan di tempat itu. Aku memaksanya untuk tetap ke restoran itu tetapi dia tetap tidak mau.

"Come on, you owe me a dinner." Kata Abigail bersikeras menolak pergi ke restoran steak and grill tersebut.
"So let's have a dinner there."
"I want something special, bukan cuma sekedar fastfood seperti itu. Lagi pula aku tidak suka steak and grill."
"Ok. Lalu mau makan dimana ?"
"How about at your place ? i can cook well. Kita beli bahan - bahan nya. Dan aku membuat masakkan spesial untuk kamu"

Tadi dia menginginkan sesuatu yang special, tetapi dia malah memilih untuk belanja dan masak sendiri di rumahku. Apa yang spesial dari itu. Bukankah kalau membeli makanan di luar itu lebih simple dan tidak repot. Tapi untunglah, aku jadi memiliki alasan untuk pergi ke restoran barusan. Aku mengatakan pada Gail bahwa aku tidak suka mengikuti wanita belanja di supermarket, jadi aku akan pergi membeli sesuatu sementara dia belanja dan kami akan bertemu satu jam kemudian.

Nama restoran itu adalah The Hungry Diner. Saat memasuki nya aku merasa familiar dan langsung tertuju ke meja pojok yang berada di dekat jendela. Aku memesan seporsi fillet of fish, french fries, dan strawberry smoothies. Suasana ini benar - benar pernah aku rasakan. Duduk di tempat yang sama, memakan makanan yang sama. Parfum itu memperkuat ingatanku. Aku biasanya di sini bersama dengan seseorang. Mungkin pada waktu itu aku menggunakan parfum ini saat makan di sini bersamanya. 

Potongan - potongan film bergerak tanpa suara kembali muncul di kepalaku. Di sana aku menggunakan kemeja hitam duduk di tempat yang sama seperti aku duduk sekarang. Terdapat dua porsi makanan dan minuman di simpan berhadapan yang menandakan aku tidak sendiri. Dan menu nya sama seperti yang aku pesan sekarang. Seseorang duduk di hadapanku. Berbicara denganku dan tertawa. Suasana nya begitu hangat dan menyenangkan. Saat aku mencoba melihat wajahnya untuk mengetahui siapa dia, gambar menjadi buram. Aku berusaha keras mengingatnya, tetapi gambar itu tetap buram membuat aku tidak bisa melihat dengan jelas orang di hadapanku. Aku harus mencari tahu siapa dia sebenarnya, dan apa hubungan nya denganku. Siapa dia ?


Wednesday, September 22, 2010

My mom's birthday

Today is my mom's birthday.
Actually i don't know it is. I know it from my sister's status which told me so.
I've been growing up in a family where the members are not used to express their feeling obviously, few platitude. We're not used to say happy birthday to each other. That's why although i know today is my mom's birthday. I don't know what to do. You might think what's so hard to dial my mom's number and say happy birthday. But believe me, it's awkward for me. But that doesn't mean i don't love her.

Thank you mom for every single effort to look after me, for every single pray that you do day and night for my sake. Nothing much i can do to pay it all but keep trying to be a good son and pray for you.
Thank you, you're the woman that i love most on earth.

Allahummaghfirli wali wali dayya warkhamhuma kama robbayani soghiro


Sunday, September 19, 2010

Sanggojae

Katanya kalo kecapek an bisa bikin tidur lebih gampang. Tapi kemarin gw nggak tuh. Sampe hampir subuh masih nggak bisa tidur, jadinya waktu bangun berasa capek banget. Teu puguh rarasaan. Mungkin masih belum terbiasa dengan tempat baru.

Untung hari ini masih libur satu hari, jadi bisa re-charge. Seharian diem di kamar kost an baru. Kalo dipikir - pikir pasti boring gila. Tapi untung udah terbiasa waktu liburan kemarin sebulanan lebih diem di rumah terus dan kebanyakkan di kamar. Jadi ya nggak beda - beda amat. Beda nya di sini nggak ada keluarga aja.

Hari pertama gw memulai program penghematan. Gw merasa selama ini gw sudah memakai uang sia - sia untuk refreshment yang berlebihan. Refreshment itu kan tujuan nya untuk re-charge dari kepenatan. Kalo keseringan udah beda namanya. Jadi mulai semester ini gw putuskan untuk berhemat. Salah satunya dengan memasak nasi sendiri. Katanya sih, signifikan dalam penghematan. 

Jadi lah nasi pertama buatan gw, hasilnya lumayan nggak gagal. Ada kesenangan sendiri bisa beginian. Bisa memakai uang dengan bijak. Waktu gw lagi makan di kamar, temen gw ngeliat gw masak nasi dan makan di kamar. Dan dia bilang

"Aduh meni watir ..." [aduh kasian banget]
Dan gw jawab ...
 "Maksud lo ... ?"

Mungkin paradigma nya kalo masak nasi sendiri dan makan di kost an berarti cekak.  Bodo ah, i don't give a damn. Yang penting bisa berhemat , menurut gw that's cool.

Saturday, September 18, 2010

Cerita Kereta

Satu hal yang paling bikin males dari mudik atau sebalik nya adalah traveling dengan bawaan bejibun. Apalagi kalau yang dibawa ada yang berbentuk kardus gede. Kalau sudah begitu gw suka merasa seperti orang yang mau transmigrasi dari desa ke kota, tapi masih untung yang dibawa di kereta bukan nanas atau kambing.

Tiket kereta gw bernomor tempat duduk 15A which is di deket jendela. Karena gw naik di stasiun kedua setelah stasiun utama, seperti biasa tempat duduk di sebelah jendela sudah diduduki orang yang seharusnya duduk di 15B, dan kali ini ibu - ibu. Karena barang bawaan gw cukup bikin ribet dan seperti nya si ibu juga sedang asik bermain HP, gw pun enggan untuk bersengketa soal tempat duduk tersebut. Toh, gw sudah puluhan kali melihat pemandangan Bandung - Jakarta yang isinya sawah - sawah dan gunung doank. 

Setelah gw duduk gw melihat keluarga yang cukup menarik perhatian, bisa dijadikan bahan nguping atau pengamatan gw kali ini. Keluarga yang berisi pasangan muda dengan 2 anak itu duduk di seberang sebelah kiri gw. Ada yang aneh dengan keluarga itu. Anak - anak dan bapaknya sepertinya sangat menikmati perjalanan ini. Sang bapak terus bercerita kepada anaknya, salah satunya tentang asal mula nama Padalarang.
"Larang itu artinya mahal, jadi Padalarang itu artinya pada mahal. h-e-h-e", kata Bapaknya.
Tapi Sang istri tidak bergeming sama sekali, mukanya selalu ditekuk, cemberut terus. Dia bahkan tidak pernah melihat wajah suaminya. Kepalanya selalu menghadap jendela, bukan karena ingin melihat pemandangan tapi karena membuang pandangan dari suaminya.  Walaupun sesekali dia memandang suaminya, itu pun dengan pandangan yang agak sinis atau sebel. Seolah - olah dia berkata dalam hati.
"Koq gw mau sih ... kawin sama dia"
Dari hal tersebut gw menyimpulkan, mungkin mereka sedang bertengkar.Tapi menurut gw suami - istri yang sedang bertengkar pun masih tetap menunjukkan perhatian, tidak seperti ini. Asumsi gw yang kedua adalah pasangan ini sedang dalam proses perceraian. Asumsi gw yang ketiga, sebenarnya istrinya nggak cinta sama suaminya, dia menikah karena dijodohkan dengan orang tua. Tapi masa sih ? salah satu anak nya kira - kira berumur 7 tahun, dan yang lain nya mungkin 5 tahun. Masa iya dia bisa bertahan selama itu.

Ketika salah satu anak pergi ke toilet bersama bapaknya. Si ibu berbisik sesuatu kepada anak yang satu. Gw nggak bisa mendengar. Gw imajinasikan mungkin dia berbisik.
"Begitu sampai di Gambir, kita langsung singkirkan laki - laki itu"
Kemudian Bapak dan anaknya kembali ke tempat duduk. Dan ketika ada petugas datang, iya memesan 1 nasi rames dan 1 es campur. Loh ? koq orang nya ada 4 tapi pesan nya cuma 1 ?

Setelah pemesanan makanan itu, si ibu bertukar posisi dengan anak nya sehingga sekarang gw sudah tidak bisa melihat muka jutek dan sinis dia lagi. 

Dan gw segera menutup mata untuk tidur karena perjalanan masih panjang. Dipikir - pikir ngapain juga gw daritadi merhatiin mereka sampe detail gitu. Kayak nggak ada kerjaan aja.

Tapi emang ...iya... gw nggak ada kerjaan !!!! Puasss ???!!!  [loh?]

Friday, September 17, 2010

Friday the 17th

This Friday is my last holiday in this semester's vacation. The early days blew me off with all the boredoms. After a month staying at home and i'm getting used to live with this boredom, i've found my distractions. But there's a philosophy behind the boredom, i have more savings and buy more gadgets with it. And now it's like i don't wanna leave this vacation. I don't wanna leave home. A wake up call from my mom, brings a plate of fried rice into my room to wake me up . All loves and care which i can't get in boarding house. I'll be missing home.

If you ever watched several Asian drama such as Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I'm In love, or even Meteor Garden. A movie which the main character were enemy to each other in the beginning but they turned out to be lover in the end. It sounds overrated but that's maybe the analogy of my vacation. I hate it so much in the beginning but now i don't wanna leave it.

But hey, i'm not a drama king anymore. Where there's hello there's also good-bye. If we committed to say hello then we have to be prepared for the good-bye. And if we're brave enough to say good-bye, life will give us a new hello.

:)

I promise myself. Nothing in this semester will bring me down or drag me to the drama. It will be all about  enjoying my life. Enjoying the time which will never be reversed. Enjoying every breath i take in the morning which in every interval of it there will be a thankfulness for a blessing  given.

Thursday, September 16, 2010

Reality bites

Sometimes the day so sucks
sometimes things don't go our way
sometimes some plans should be canceled
sometimes people are so annoying
sometimes life sucks, even family
but you couldn't be that suck

Like my friend always says "my surrounding cannot affect my inner-chi"

everything can be so suck, but you can't be that suck
So stop complaining.

We have a mirror of our lives
Who can show who we deep inside
Not just the way we look
Or what can be seen
We have a heart lies deep inside
Who will tell us whats wrong and right
And does the truth win reality

Sometimes we forget who we are
We find much too far from the right
God created us to be good
To struggle hard to find the truth


Sometimes our lives is so hard
Sometimes reality bites
Sometimes we cry every night
Sometimes we hide from reality
But when u fight for your life
And when u fight with dignity
There u could see who you really are
The man we used to be

In every sad lies a pearl
Where we can find philosophy
To Learn Much more about the live and what's within
But when u choose the Evil one
U will become not who you are
And loosing all the good tthing in your heart




Tuesday, September 14, 2010

Yang ku tahu malam itu ngantuk

Siang - siang begini jam nya ngantuk - ngantuk banget. Tapi justru kalo malam gw segar bugar. Jadi terinspirasi untuk menggubah lagu Afgan Feat. Nagita Slavina yang satu ini.

- Yang ku tahu malam itu ngantuk -

Tak pernah aku membayangkan nya
Bila insan sedang insomnia
Kali ini ku rasakan sesungguhnya

Siang hari ku bagaikan malam
Malam harinya bagaikan siang
Inikah yang dinamakan insomnia

Tak ingin ku jalani Malam yang begini
Yang ku tahu malam itu ngantuk ...
Tak ingin ku rasakan Tidur yang tak tenang
Ku mau tidurnya tetep malem ....

(-.-")7   (-.-")7

Saturday, September 11, 2010

Restarted [episode 2]

this is the second part. and if u forget the 1st part here's the link :
-Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Langit saat itu sangat gelap diselimuti awan - awan mendung, air di danau pun menjadi kehitaman karena kurang nya sinar matahari yang terpantul di sana. Aku sedang terduduk tenang di sebuah perahu kecil di tengah danau. Tidak jauh dari tempatku seorang wanita juga sedang duduk di perahu kecilnya sendirian. Hari yang gelap membuat aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Air danau yang tadinya tenang kini mulai mengeluarkan suara gemericik, mungkin angin sedang kencang bertiup.Tetapi gemericik air itu terasa semakin lama semakin kencang. Air di sekitarku mulai bergerak ke arah tengah, semakin lama semakin cepat. Ketika sampai di tengah danau, air tersebut bergerak berputar ke bawah membentuk lubang pusaran. Perahu ku mulai tertarik ke tengah danau tersebut. Segera aku mendayung perahu ku dengan cepat tapi air danau tersebut terus menarik ku ke tengah. Aku memperkuat dayungan ku sementara pusaran semakin membesar. Akhirnya aku sampai di tepi danau dan tersadar masih ada seorang wanita di danau itu. Dia masih berada jauh dari tepi. Aku meneriakki nya dan menyuruh nya segera ke tepi tetapi dia tidak mendengar. Berkali - kali aku teriak tetapi ia tetap tidak mendengar. Dan akhirnya pusaran itu menjadi sangat besar dan wanita itu tertelan ke dalam pusaran air besar itu. Semakin ia tertarik ke dalam pusaran, aku merasakan leherku semakin tercekik dan sulit bernafas. Sampai ketika wanita itu benar - benar tertelan pusaran, aku benar - benar kehabisan nafas. Aku pun terbangun dari tidur dengan nafas terengap - engap. 

Mimpi.

Sejak kuliah aku sering mengalami Rapid Eye Movement Sleep Disorder yang membuatku terbangun di tengah malam karena mimpi - mimpi aneh. Biasanya setelah terbangun seperti itu aku tidak bisa tidur lagi. Ku putuskan untuk mengambil buku jurnal coklat milikku dan membaca sisa halaman yang belum terbaca. Buku itu tidak mengatakan apa - apa tentang kejadian yang membuatku trauma melainkan hanya memberitahuku bahwa hal itu adalah sesuatu yang harus aku lupakan dan tidak perlu diingat kembali. Di situ aku juga menulis  agar aku tidak menanyakan hal ini kepada siapapun yang masih aku kenal karena aku sudah pindah ke kota ini semenjak 2 tahun yang lalu sehingga mereka tidak akan tahu apa yang terjadi padaku dan tidak akan percaya apa yang aku ceritakan nanti.

Sudah pukul 3 pagi dan aku masih belum bisa tidur. Internet adalah pembunuh waktu yang paling efektif di pagi buta seperti ini dan teman sejati ketika insomnia melanda. Aku mencari segala artikel yang memuat tentang metode penghapusan memory  dan menemukan artikel yang memberikan kronologis mengenai sebuah test penghapusan memory yang dilakukan seseorang. Dalam percobaan itu dua orang sukarelawan distimulasi untuk mengingat secara aktif hubungan negatif antara laba - laba dengan ketidak nyamanan dan rasa takut yang menyebabkan mereka phobia. Hari berikutnya sukarelawan tersebut dipisah. Salah satu orang diberikan beta blocker dan pil placebo lainnya. Setelah pemberian terapi tersebut, sukarelawan yang diberikan beta blocker dan placebo menunjukkan respon yang lebih tenang daripada sukarelawan yang lain. Hari - hari berikutnya dia tetap diberikan beta blocker dan ketika dihadapkan dengan laba - laba dia jauh lebih tenang dan menunjukkan bahwa phobia nya sudah hilang.

Dari artikel tersebut aku menangkap bahwa pengobatan trauma bukan bertujuan untuk menghapus semua memory sukarelawan sebelum dan ketika dia menjadi phobia, tetapi untuk menghilangkan memory mereka tentang asosiasi negatif antara laba - laba dan ketakutan sehingga ia bisa merespon dengan lebih tenang ketika suatu saat mereka melihat laba - laba. Itu berarti tidak akan masalah jika aku mengingat kembali kejadian yang dulu membuatku trauma karena asosiasi negatif antara kejadian yang aku alami dan rasa ketidaknyamanan atau ketakutan yang menyebabkan trauma telah terhapus oleh terapi yang aku dapatkan.

Setelah membeli kopi di Luke's Diner, sebuah coffeeshop yang terletak di dekat flatku sekitar pukul setengah delapan pagi dengan mata yang masih mengantuk aku pergi ke Neuroscience Study Center untuk menemui Professor Eykman.

"Maaf, saya tidak bisa memberitahu kamu." , Jawab Professor ketika aku menanyakan alasan mengapa aku melakukan metode ini.

"Bukankah setelah metode ini dilakukan berarti trauma saya sudah hilang ? itu artinya tidak akan masalah kan jika saya ingat kembali hal itu ?"

"Iya, tapi kamu sendiri yang meminta saya untuk tidak mengatakan ini apapun alasan nya. Lagipula lebih baik tidak mengingatnya kembali , hanya untuk berjaga jika trauma yang kamu alami masih tersisa. Untuk apa kamu melakukan metode ini kalau pada akhirnya kamu ingin mengingatnya kembali ?" , Professor Eykman tetap tidak mau memberitahuku seberapa pun aku memaksa. Mungkin memang harus aku yang mencari tau sendiri seperti yang dikatakan buku itu, yang bisa aku percaya hanyalah diriku sendiri. Atau memang aku tidak perlu mengingatnya lagi ? Entahlah.

Pulang dari Neuroscience Study Center aku pergi ke sebuah art exhibition  yang digelar di  NewArt gallery di Java street. Jalan yang berada di pusat kota Betaford dimana di sana terletak Betaford Time Square dan  juga kawasan perkantoran. Sebuah layar LCD besar terpampang di salah satu sudut jalan nya untuk menampilkan iklan atau pun breaking news. Aku mendapatkan informasi tentang art exhibition ini dari internet ketika aku sedang browsing di pagi buta tadi. Sejak kecil aku menyukai seni, terutama yang berhubungan dengan menggambar. Oleh karena itu aku mengambil kuliah di jurusan design komunikasi visual, walaupun tidak murni tentang seni tetapi masih ada sedikit hubungan nya.

Art exhibition  itu menampilkan patung - patung yang terbuat dari logam dan beberapa lukisan bertema surealis. Aku tertarik pada satu lukisan yang dipajang di sudut ruangan yang berjudul "paradox". Sebuah lukisan yang menggambarkan tangga paradoks yang dibangun di atas gedung pencakar langit. Jika ditelusuri ke atas, tangga itu tidak akan membawa kita ke puncak tapi justru kembali ke bawah.

Seorang wanita mendekati lukisan itu dan berdiri di sebelahku untuk melihat lukisan tersebut. Aku tidak terlalu memperhatikan nya, masih fokus menikmati lukisan.

"Paradox is a form of irony, great and bad at the same time ...", kata wanita di sebelahku tiba - tiba. Aku menengok ke arahnya. Tidak ada orang. Apa ia berbicara kepadaku ? Wajahnya cukup menarik. Rambutnya diwarnai coklat tembaga dengan keriting gantung buatan yang membuatnya terlihat lebih anggun.

"Where there's a thin line between reality and subconscious ..." , aku melanjutkan kata - katanya.

Wanita itu kemudian terdiam, lalu melihat ke arahku dan tersenyum.
"I don't see that in the picture's description. Is that unwritten additional information ?"

Damn ! Ternyata dia sedang membaca deskripsi lukisan yang tertulis di kertas yang ditempel di bawah bingkai lukisan. Aku kira dia sedang berbicara kepadaku.

"Well ...i suppose ...", kataku dengan sedikit malu. Ternyata dia manis ketika tersenyum.
"Gail ...", wanita itu menyebutkan namanya dan menyodorkan tangannya kepadaku. Aku pun memperkenalkan diriku.

"Axel ... if that was the way to flirt on me . i think  it's a weird flirting."
"Haha ... so let's have a proper introduction then. Are you in a rush ?"
"No, i'm free.", jawabku.
"Wanna go for a cup of coffee ?", tanya wanita itu.
"Actually i've bought coffee this morning. But i think i will need more today."

Kami pun berjalan menuju ke coffee shop yang berada di sekitar Java Street dan meninggalkan NewArt gallery. Ketika sampai di depan gallery, seorang wanita memanggilku.

"Axel ... ?" , kata wanita itu dengan wajah kaget. Aku tidak mengenalnya.
"mmhh ...ya ? maaf, saya tidak kenal anda. Apa anda ..."

Belum sempat aku melanjutkan kata - kataku untuk menanyakan apakah ia mengenaliku tiba - tiba seorang laki - laki yang berjalan di belakangnya menghampirinya dan menarik tangannya lalu mengajak nya pergi. Sambil berjalan terlihat laki - laki itu berbisik kepada wanita barusan. Sepertinya itu suaminya.

Di dalam coffee shop aku dan Gail mengobrol banyak. Diawali dengan perkenalan basa - basi lalu Gail banyak menceritakan tentang dirinya. Dia bekerja sebagai model di kota ini. Ia tinggal hanya bersama dengan ibunya karena orang tuanya sudah bercerai. Dan ...she's single. Entah kenapa itu menjadi salah satu fokus perkenalan. Padahal aku sedang tidak berniat mencari pasangan. Aku sedang fokus untuk menyelesaikan masalahku dulu. Bukan nya mencari informasi yang bermanfaat, kenapa aku malah duduk di dalam coffee shop bersama wanita yang baru saja aku kenal barusan. Tapi jika ada wanita cantik dan menarik mengajak berkenalan, kenapa tidak. Mungkin aku memang butuh break sejenak dari masalahku ini atau mungkin aku membutuhkan seorang teman untuk membantuku melewati masalah ini. Untuk saat ini, aku hanya akan menikmati secangkir kopi dulu dan percakapan dengan Gail, Abigail.

Friday, September 10, 2010

Eid Mubarak

Finally after fasting for a month, stay at home for a month to save money, shifting my sleep time to 5-to-11, doing several fundamental changes, we're in the special day, Idul Fitri.

There a lot of differences in today's Ied with previous Ied. Several things that we had in previous Ied but we don't have in this Ied. What we didn't have in the previous Ied but we have it in this Ied.

Whatever it is.
Good or bad ... more or less ...
I'll try to stop complaining.

All of people's deed which leads me to disappointment, i'll try to forgive
All the memories which drags me to the fall , i'll try to forget

Forgive ... and forget

Thursday, September 09, 2010

Insomnia, cuanki, and Le Ann Rymes

Damn ! nggak bisa tidur lagi. Udah 2 hari ini gw nggak tidur malam sama sekali. Kemarin baru tidur jam 6 pagi dan bangun - bangun jam setengah 2 siang ajah. Walaupun jadinya cuma berasa puasa 4 jam doank sih. Tapi tetep aja ngantuk nya nggak ilang - ilang. Abis buka langsung ngantuk gila akhirnya jam segini nggak bisa tidur.

Biasanya sebelum tidur gw beli cuanki yang lewat sini sekitar jam 11 - 12 an. Tapi malam ini daritadi gw tunggu sampe jam setengah 1 nggak ada yang lewat juga. Gw mencoba untuk tidur dan tiba - tiba bunyi "tok ... tok .." tukang cuanki. Gw bangun tapi nggak ada. Bunyi lagi "tok ... tok ..." tapi bunyi nya nggak semakin dekat. Bunyi lagi "tok ... tok ..." kali ini nggak ilang - ilang "tok ... tok ..." sial ternyata memang sebenernya memang nggak ada bunyi itu. Sugesti gw aja. Gw coba tidur lagi tapi bunyi - bunyi itu tetap berdatangan. Sial, nggak lucu banget gw nggak bisa tidur karena terbayang - bayang bunyi tuang cuanki.

Akhirnya bikin post ini sambil ditemani lagu Le Ann Rymes - But I do love you. Lagu country ballad gitu original soundtrack nya Coyote Ugly. Ini film bener - bener kelas 6 SD banget. Jadi waktu gw kelas 6 SD ada film judulnya Coyote Ugly tentang cewe yang kerja di bartender gitu. Mereka suka atraksi setiap ngelayanin orang - orang di bar. Theme Song nya judulnya Can't Fight The Moonlight. Gw suka banget. Tapi waktu itu nggak tau liriknya dan belum bisa bahasa inggris. Jadi nyanyi nya asal. Tapi atas bantuan kakak gw, dia ngasih liriknya dari internet. Dan but i do love you ini adalah soundtrack lain nya di film itu. Gw tau karena beli album nya dan lagu ini gw puter setiap malam sebelum tidur karena enak banget buat pengantar tidur. Coba deh. Lagu nya gw denger lewat walkman murahan yang gw minta beliin ke bokap setengah mati.

cover album nya persis seperti ini
Hoaaaah .... take me back to 2000.

"i don't like to be alone in the night
and i don't like to hear i'm wrong when i'm right
i don't like when nothing's going my way"

Sunday, September 05, 2010

Restarted [episode 1]

I'm trying to write a new story. So this is the 1st episode. And i hope there will be 2nd episode, 3rd, and so on. Anyway, this is a fiction. Check this out.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------


"Selamat pagi Axel"
Sebuah suara membangunkan ku dari tidur. Perlahan aku mencoba untuk bangun. Sedikit rasa sakit terasa di leher belakangku sampai ke tulang tengkorak ku. Seorang lelaki tua berambut putih dan mengenakan jas putih  berdiri di samping kasur tempat aku tidur. Dimana aku sekarang ? Siapa dia ? Aku mencoba mengingat - ingat kembali kenapa aku ada di sini. Tapi tidak berhasil. Aku mencoba memutar balik rangkaian yg kejadian yang aku alami sebelumnya tapi tetap tidak ingat.

"Axel, saya Professor Eykman. Kamu mungkin tidak ingat siapa saya. Dan jika saya ceritakan mungkin kamu tidak akan mempercayai saya."

"Dimana saya ? Kenapa saya ada di sini ?"

"Kamu berada di Neuroscience Study Center. Satu bulan yang lalu kamu datang ke sini untuk ..."

"Untuk apa ?"

"Kamu sudah beberapa kali datang ke sini untuk berkonsultasi dengan saya tentang trauma yang kamu alami. Dan setelah beberapa kali pertemuan, kamu memutuskan untuk melakukan terapi trauma dengan cara ... penghapusan memory."

Penghapusan memory ? apa yang dibicarakan professor itu ? aku tidak mengerti memang nya trauma apa yang aku alami di masa lalu sehingga aku memutuskan melakukan hal ini.

"Bagaimana caranya memory manusia bisa dihapus ? Tapi saya masih ingat siapa saya. Masa kecil saya. Keluarga saya. Semuanya."

Professor Eykman diam sejenak lalu menarik napas dalam - dalam. Sepertinya dia sedang memikirkan penjelasan yang dapat aku mengerti.

"Ya, kamu masih ingat. Tapi apa kamu masih ingat bagaimana kamu bisa ada di sini ? Tanggal berapa kamu datang ke sini ? Apa yang kamu lakukan sebulan terakhir ini ? kamu bisa ingat ?"

Dia benar, aku tidak ingat sekali. Mengapa aku bisa tidak ingat ? Aku bingung. Apa yang telah terjadi padaku.

"Kami melakukan penghapusan memory sebagian, tidak semua memory dalam otakmu kita hapus. Hanya memory yang berhubungan dengan trauma yang kamu alami yang kita hapus. Jadi mungkin kamu tidak akan mengingat apa yang terjadi dua tahun terakhir ini, karena pada periode itu semua memory dalam otakmu berhubungan dengan trauma yang kamu alami. Dan kita telah menghapusnya. Saya sudah peringatkan kamu, metode ini beresiko. Jika tidak berhasil, kamu mungkin akan kehilangan semua memory kamu atau justru trauma yang kamu alami akan menjadi berlipat ganda."

Aku terdiam. Penjelasan apapun yang aku dapatkan saat ini mungkin aku tidak akan mengerti. Yang hanya bisa aku lakukan adalah mempercayainya. Setelah keluar dari tempat ini mungkin aku akan mencari tahu nya sendiri. Mungkin ini hanya mimpi atau aku sedang ditipu seseorang. Tapi mungkin yang dia bicarakan benar, hari terakhir yang aku ingat ada di tahun 2008. Sedangkan kalender di ruangan itu menunjukkan bahwa hari ini tanggal 20 September 2010.

"Kamu ingat ini ?" , Professor itu memperlihatkan sebuah buku jurnal dengan sampul coklat yang terbuat dari  kulit hand-made. Buku yang biasa aku beli untuk menulis jurnal harian atau dengan kata lain diary.

"Iya, itu buku saya."

"Sebelum kita melakukan penghapusan memory ini, kamu sempat menulis sesuatu di buku ini. Hal - hal yang mungkin dapat membantu kamu mengatasi kebingungan. Seperti manual book yang kau tulis sendiri. Ambillah. Sekarang kau sudah pulih dan bisa keluar dari sini, gunakan lah buku itu sebagai panduanmu."

Halaman - halaman buku itu sudah terisi, hanya tersisa sedikit halaman kosong. Aku membuka halaman pertama dari buku itu. Memang seperti tulisan ku. Halaman itu berisi informasi tentang alamat tempat tinggal ku sekarang dan segala detail tentang bagaimana menuju tempat itu dari gedung ini. Setelah menyelesaikan berbagai administrasi di tempat itu aku pun segera beranjak pulang.

Sesuai yang aku tulis di buku itu, pertama aku harus menggunakan kereta lalu turun di stasiun ke lima dari sini. Setelah itu aku harus naik shuttle bus dan turun di halte yang tidak terlalu jauh dari flat ku. Ternyata aku tinggal di sebuah flat. Sendirian. Di dalam perjalanan pulang aku membaca halaman berikutnya dari buku ini.

Axel, pasti kamu kebingungan saat ini. Kamu sudah tahu ini akan terjadi. Oleh karena itu  sebelum kamu melakukan penghapusan memory itu, kamu menulis semua tulisan di buku ini. Saat ini, tidak ada yang kamu bisa percaya selain diri kamu sendiri, dan buku ini. Karena buku ini adalah buku yang kau tulis sendiri. Maka mulai sekarang, ikutilah apa yang ada di buku ini.
Kamu pasti bertanya - tanya, apa yang terjadi padamu sehingga harus melakukan ini semua. Trauma apa yang kamu alami. Tapi kamu tidak perlu lagi memikirkan itu semua. Kamu sudah berpikir ribuan kali sebelum melakukan ini. Ini adalah yang terbaik yang bisa kau lakukan. Dan sekarang, kamu sudah berhasil menghapus semuanya. Jangan coba untuk mengingat kembali. 
 You have to believe every single thing written in this book. Trust No one but yourself! don't worry ... you're life just have been restarted. 
Sekitar satu setengah jam perjalanan aku sampai di halte yang aku tuju. Dari situ aku harus berjalan kaki mencari gedung yang terletak di blok F no.5 di jalan itu. Di situ lah Flat ku berada. Tidak satu pun sudut jalan ini yang aku kenali. Di antara orang - orang yang aku temui tidak satupun aku kenali. Dan kini setelah berjalan selama 5 menit aku berada di depan gedung yang berada di blok F no. 5. Aku pun masuk melalui pintu utamanya. Flat ku berada di lantai 4. Aku menuju ke sana menggunakan lift. Di dalam lift beberapa orang terus memandangku , beberapa lain nya tersenyum. Mungkin mereka tetangga ku. Ketika berada di depan pintu flat ku , keluar lah seorang laki - laki yang mungkin seumuran denganku dari pintu di seberang flat ku. Pasti dia tetanggaku.

"Xel ! where u've been gone ? lama sekali kamu menghilang nggak ada kabar. " , Laki - laki itu kaget ketika melihatku. Begitu juga dengan aku. Dia memberondongku dengan pertanyaan. Aku tidak tahu harus jawab apa.

"Sorry, i'm kinda busy" , jawabku sambil membuka pintu dan kemudian menutup nya kembali setelah berada di dalam.

Inilah flat ku, cukup luas dengan satu kamar tidur di dalam nya. Agak berantakkan dan sebagian besar barang - barang sudah dipak. Aku mencari tempat duduk di dekat jendela. Mengeluarkan buku coklat itu dan membaca halaman berikutnya. Tulisan itu mengatakan sebulan lalu aku telah mengundurkan diri dari pekerjaan. Aku harus segera pindah ke flat yang lebih murah, karena untuk sementara mungin aku tidak mempunyai pekerjaan. Sebagian barang - barang juga sudah aku kemasi, dan segera setelah aku keluar dari Neuroscience Study Center petugas dari perusahaan pengangkut barang akan datang.

Aku benar - benar merasa seperti robot. Tidak tahu apa yang harus dilakukan, semuanya diatur oleh perintah - perintah di dalam buku ini. Aku merasa terjebak dalam sebuah permainan atau bahkan seperti orang yang telah tidur selama 2 tahun dan ketika sadar tidak mengetahui apa - apa yang telah terjadi.

Bel pintu berbunyi. Para petugas pengangkut barang sudah datang. Aku mempersilakan mereka masuk dan membereskan barang - barang sementara aku mengemas barang - barang yang lainnya. Ketika memasuki dapur aku melihat abu yang bertebaran, seperti kertas yang telah terbakar. Beberapa kertas itu masih tersisa tapi tidak berbentuk, yang jelas terlihat seperti foto - foto. Mungkin aku telah sengaja membakarnya supaya aku tidak mengingat hal - hal yang ada di foto itu. 

Aku memasukkan beberapa pakaian ke dalam ransel. Laptop, kamera, handycam, headphone juga aku masukkan ke dalam ransel. Kamera dan handycam ku pun sudah kosong tidak ada memory nya. Tidak ada yang tersisa, aku harus membeli yang baru. Sepertinya aku telah mempersiapkan semua ini dengan matang. Semua barang sudah beres. Saatnya aku meninggalkan tempat ini.

"Mau kemana Xel ?" , tanya tetanggaku yang aku temui tadi ketika sampai di sini.
"Pindah. "
"Pindah kemana ?", Dia kembali bertanya. Aku benar - benar tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan orang - orang yang mungkin mengenalku. Bagaimana menjawab pertanyaan mereka. Dan bagaimana menjelaskan semuanya.

"None of your business" , jawabku sambil berjalan meninggalkan tempat itu.
"Xel, what's going on man ??!!"

Aku tidak menghiraukan pertanyaan orang itu dan aku terus berjalan. Barang - barangku dibawa oleh mobil pengangkut ke alamat tempat tinggal baruku yang tertulis di buku coklat ini. Sedangkan aku memilih untuk pergi sendiri, aku ingin berjalan - jalan dulu sendirian di malam hari ini. Kebingungan masih menutupi penglihatanku dan berbagai pertanyaan tak henti - henti nya memasuki pikiranku. Apa aku dulu sadar akan resiko yang aku hadapi ini sebelum melakukan metode itu, sebelum melakukan penghapusan memory atau apalah omong kosong itu ? atau mungkin aku sudah merencanakan semuanya dengan matang ? Tidak ada yang bisa menjawab, tidak ada orang yang bisa aku percaya juga untuk bertanya. Aku hanya harus mengikuti permainan yang aku ciptakan sendiri ini.

Saturday, September 04, 2010

Should i give a title ?

Well, it's 2.27 am. 1 hour to sahur time and i haven't got any sleep today. I've tried, but i just can't sleep. So i just to find any distractions while waiting for sahur time. Writing my blog.

Seperti nya belakangan ini jam tidur gw bergeser, dari habis subuh sampai jam 10 - 11 an. Dan jam segini gw masih melek dan autis aja. Well, I'm so fed up with Malaysia -Indonesia Issue  [loh koq jadi ke sini]. Bukan soal isu nya sih, tapi sama orang Indonesia yang suka overreacted. Dikit - dikit ganyang lah perang lah. Dan meremehkan diplomasi. Bukan nya nggak nasionalis, tapi kita kan juga harus melihat segala aspek. Ga cuma gara - gara masalah perbatasan kemarin, claim budaya dan lain - lain kita harus jadi say war segala macem kan. We're not in Israel - palestine dimana perang adalah harga mati.

Ah udah lah yah ...koq jadi arguing gini. Since i stop debating, so i will stop arguing here. Inti nya adalah karena gw pengen kerja di Malaysia LOL. Nggak tau kenapa ya, dari kecil gw pengen stay di sana. Bukan nya norak karena pengen go abroad tapi duit nya nanggung jadi cari yang deket. Tapi ada historical background nya.

Jadi waktu SMP itu, gw suka sama cewe temen sekelas. Tiba - tiba gw jadi sering mimpiin dia gitu [agak lebay sih]. Dan ketika gw menyadari gw suka sama dia ternyata dia pindah sekolah ikut keluarga nya di Malaysia. Bete donk setelah tau gitu, udah nggak ada harapan. Dari situ gw berniat dalam hati gw harus bisa ke Kuala Lumpur at least buat ketemu dia, cuma liat aja juga nggak apa - apa.

Finally mendekati akhir masa sekolah, gw dapet nomor dia dari temen. Gw kontak dia dan ternyata dia masih inget sama gw. Akhir nya kita keep contact dan semakin deket. Malah kita sempet deket banget sampe pacar nya dia marah sama gw. Satu hari dia visit ke Indonesia , dia bawa hadiah dompet buat gw. Yang dompetnya masih gw pake sampe semester 1 kuliah kemarin. Sayangnya, ketika dia datang gw masih culun mampus nggak tau mo ngapain, yang ada cuma diem. Dan akhirnya dia pulang lagi lah ke negeri Jiran.

Gara - gara itu, gw pengen ke Kuala Lumpur dan stay di sana supaya gw bisa kenal lagi sama dia dan deket di sana. Dan sampe sekarang pun nggak tau kenapa gw masih pengen, padahal orangnya juga udah balik lagi ke Indonesia. So, it has nothing to do with her anymore, hehe. Cuma keinginan masa lalu yang belum terlaksana dan harus terlaksana. That's why setelah lulus dari Binus gw harus lulus seleksi The Complete Banker CIMB Niaga. hoho. amin


Aduh .. jadi nggak jelas gini pagi - pagi

Thursday, September 02, 2010

Walk on my foot

It is so disgusting to be dependent on people.
We cannot do something because we have to wait some people, we will go somewhere if there are some people accompany us.
You're so fucked up people !
I CAN WALK ON MY OWN FOOT.   EVERYWHERE !!!!!!