Tuesday, December 17, 2013

Hai Om !

"Hai om! my name is Mahira, how are you ?"

A message popped up my screen just now with a picture of a baby's face below it. It's from my junior who got married like a year ago. I didn't even know that they're pregnant until I received this message. He said that she was born at 3.30 AM this morning but he couldn't be there to witness his little treasure's arrival on earth because he's having a class today.

Sometimes I'm flattered when people make me be the first to know about some important moments in their life. You know, it seems easier to remember whom to be contacted when you're depressed than remembering whom to share when you find a happiness. Well, in that range of time 3.30 till now he could've  done many things or contacted many friends and family about this happy news. So glad that I am included on the list. Even my brother didn't do this although he already has three daughters now. (Speaking of which, I haven't got to see my youngest niece who were born two weeks ago).

That junior also sent me a private message on Facebook last year telling that he would get married two months later. He asked me not to blow up about the news since there's nobody knew and I was the first one he told about it. 

It might sound like a simple thing, but knowing that our friend - even though we don't make regular contact - still consider us as a friend and willing to include us in their happiest moment of life. That's priceless.
 


Monday, December 16, 2013

Paintball with JTeam


Weekend kemarin, setelah dua bulan setengah bekerja di perusahaan ini akhirnya gue bertemu dengan orang - orang yang biasanya cuma berinteraksi lewat Gtalk ataupun email dan VoIP. It's good to know that I have a real office mates. And the most important thing, it's good to know that most of them are not fat LOL.

Karena yang ada di bayangan gue ketika menerima job yang dikerjakan dari rumah dan nggak perlu pergi ke kantor adalah penumpukan lemak. Kami bekerja mengikuti waktu Aussie yang berbeda 4 jam di saat daylight savings. Jadi kalau biasanya jam 5 pagi gue masih tidur, bahkan solat Subuh pun terlewat, ini jam 5 sudah harus online. The good thing is I barely miss Subuh prayer, kecuali ada halangan (halangan apa juga.)

Office hour nya tetap 8 jam, tapi karena kami mulai lebih awal jadi selesai pun masih awal sekitar jam 1 - 2 siang. Karena selesai nya pada saat lunch, biasanya gue nggak ambil jam istirahat. Jadi dari jam 5 pagi betul - betul sampai jam 1 siang. Setelah jam 1 siang biasanya off untuk makan siang dan ngantuk lalu ketiduran sampai sore. Dengan rutinitas seperti itu pastinya sangat sedikit aktifitas fisik. Kalau nafsu makan gue setinggi dulu, pasti sekarang sudah menumpuk banyak lemak (yang lebih banyak dari sekarang).

Berhubung sebentar lagi Christmast, kami dapat 1 day off  untuk Christmast party (ceritanya) yang kami pakai untuk gathering dan Outbond. But it seemed that it wasn't the best timing for outbond, Kami mulai jam 11 siang, which is 30 minutes to Juma'atan. Jadi akhirnya gue cuma ikut sesi foto lalu solat Jum'at, dan ketika beres solat mereka pun sudah selesai.

Cuma lunch aja yang gue bisa ikut full. Karena kesal nggak bisa ikut paintball, gue putuskan untuk balas dendam saat lunch. Di saat mereka sibuk mendengarkan cerita dari Eric (ketiga dari kanan), tentang pengalaman traveling nya, gue lebih memilih untuk hanya mendengarkan dan mengunyah sedikit demi sedikit. Ketika hampir selesai mereka menyadari dan berkomentar "he is so quite but he keeps eating and chewing" melihat piring gue yang sudah penuh terisi sampah tulang - tulang ayam dan ikan.

Well, the party didn't go as it planned but it's so good to finally see them.

Sunday, December 08, 2013

One Way Chatter

Kemarin gue ceritanya pergi bareng seorang teman. Biasanya setiap minggu gue sempatkan untuk bertemu paling tidak satu orang teman saat weekend untuk sekedar ngobrol-ngobrol, mengingat setiap hari nya gue nggak pernah ketemu orang semenjak kerja di virtual office ini (and I will talk about that virtual office stuff later).

Jadi saat itu kami sedang menunggu jadwal film yang akan main sekitar satu setengah jam lagi.

"Nih, weekend kemarin gue ketemu dia ..." katanya sambil menunjukan foto seseorang yang dia ajak kenalan minggu kemarin. Rutinitas dia setiap kami bertemu adalah memperlihatkan foto - foto kenalan nya.

"Kalo ini, dia anak Maranatha bla bla bla ..." sambungnya menunjukan foto lain.

Sampai dia menunjukan beberapa foto gue masih menyimak sambil menikmati ayam goreng favorit. Gue akhirnya mulai membuka mulut ikut bercerita.

"Eh tau ngga, temen gue ada yang kena tipu. jadi dia itu ..."

"Nih, kalo ini gue udah sering main ke rumah nya" foto lain kembali ditunjukkan nya seakan dia tidak mendengar kata - kata gue tadi. 

Gue pun kembali menyimak sampai beberapa foto ditunjukan nya kembali. Ingin melanjutkan topik yang tadi, tapi sepertinya udah basi, udah terlanjut bete juga. Mungkin cari topik lain.

"eh di tempat gue kerja yg sekarang kan ..."

"nih nih, ada lagi. lucu kan bla bla bla"

FUCK ! this isn't funny anymore. Dia bener - bener nggak ngedengerin gue men. Dan pada saat itu gue udah bener - bener nggak peduli sama yang dia omongin. Mau dia tunjukin foto nude kenalan nya pun mungkin gue akan masa bodo. Se-nggak peduli nya gue sama obrolan orang ya, gue masih memberikan kesempatan mereka berbicara dan menyelesaikan cerita nya walaupun cuma gue respon dengan senyuman dan 'oh ...'. Ini nggak loh, dia bahkan memotong pembicaraan gue. 

Gue pernah belajar tentang listening with empathy. Well, I always try to apply that setiap kali ada orang bercerita ke gue. Untuk orang seperti ini kayaknya itu nggak perlu deh, justru dia yang perlu menunjukan empati nya.

Dan gue pernah denger juga, a wise chatter is not the one who keeps talking about themselves but the one who keeps talking about yourself and makes you feel like the main character.

But for this kind of person, I'm so sorry I can't apply both methods. What I really wanted to do was just to throw a cup of coke in front of me to his head.

HHHHH!!!!