Sunday, December 08, 2013

One Way Chatter

Kemarin gue ceritanya pergi bareng seorang teman. Biasanya setiap minggu gue sempatkan untuk bertemu paling tidak satu orang teman saat weekend untuk sekedar ngobrol-ngobrol, mengingat setiap hari nya gue nggak pernah ketemu orang semenjak kerja di virtual office ini (and I will talk about that virtual office stuff later).

Jadi saat itu kami sedang menunggu jadwal film yang akan main sekitar satu setengah jam lagi.

"Nih, weekend kemarin gue ketemu dia ..." katanya sambil menunjukan foto seseorang yang dia ajak kenalan minggu kemarin. Rutinitas dia setiap kami bertemu adalah memperlihatkan foto - foto kenalan nya.

"Kalo ini, dia anak Maranatha bla bla bla ..." sambungnya menunjukan foto lain.

Sampai dia menunjukan beberapa foto gue masih menyimak sambil menikmati ayam goreng favorit. Gue akhirnya mulai membuka mulut ikut bercerita.

"Eh tau ngga, temen gue ada yang kena tipu. jadi dia itu ..."

"Nih, kalo ini gue udah sering main ke rumah nya" foto lain kembali ditunjukkan nya seakan dia tidak mendengar kata - kata gue tadi. 

Gue pun kembali menyimak sampai beberapa foto ditunjukan nya kembali. Ingin melanjutkan topik yang tadi, tapi sepertinya udah basi, udah terlanjut bete juga. Mungkin cari topik lain.

"eh di tempat gue kerja yg sekarang kan ..."

"nih nih, ada lagi. lucu kan bla bla bla"

FUCK ! this isn't funny anymore. Dia bener - bener nggak ngedengerin gue men. Dan pada saat itu gue udah bener - bener nggak peduli sama yang dia omongin. Mau dia tunjukin foto nude kenalan nya pun mungkin gue akan masa bodo. Se-nggak peduli nya gue sama obrolan orang ya, gue masih memberikan kesempatan mereka berbicara dan menyelesaikan cerita nya walaupun cuma gue respon dengan senyuman dan 'oh ...'. Ini nggak loh, dia bahkan memotong pembicaraan gue. 

Gue pernah belajar tentang listening with empathy. Well, I always try to apply that setiap kali ada orang bercerita ke gue. Untuk orang seperti ini kayaknya itu nggak perlu deh, justru dia yang perlu menunjukan empati nya.

Dan gue pernah denger juga, a wise chatter is not the one who keeps talking about themselves but the one who keeps talking about yourself and makes you feel like the main character.

But for this kind of person, I'm so sorry I can't apply both methods. What I really wanted to do was just to throw a cup of coke in front of me to his head.

HHHHH!!!!


No comments: