Thursday, February 09, 2012

Bye Bye Coding

Kartu nama dengan lambang bank swasta kelima di Indonesia itu masih terletak pada tempat yang sama di dalam ruangan interview persis seperti beberapa hari yang lalu. Masih seperti pada interview pertama, kartu nama itu seolah berkata "i'm watching you". Tapi kali ini gue memilih untuk memantapkan hati dan berkata "i know what i'm doing. and i know this is isn't wrong". Kartu nama itu pun tidak lagi berkata - kata. Tidak lebih dari sekedar karty nama biasa. Perempuan berjilbab di depan gue pun akhirnya memulai penjelasan nya.
"Ya, sebenarnya Fajar sudah diterima di sini sebagai APM dan perusahaan kami sudah menerima Fajar. Sekarang sebenarnya tinggal interview dengan HRD (saya) untuk penjelasan detail nya."
Fiuh ... finally i got the job. No more coding. Bye bye coding. Good news pertama untuk hari ini.

Hari ini ternyata hari sidang skripsi gue. Dua anggota kelompok lain sidang hari ini. Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya gue pun datang menghadiri sidang. Beberapa teman yang berada di sana, begitu melihat gue langsung memberikan tatapan penuh empati nya dan mendekati gue lalu menepuk-nepuk pundak. Beberapa hanya tersenyum, senyum penuh rasa kasihan. Beberapa sambil berkata "sabar yah jar.." , "semangat yah jar ..", "sukses yah jar ... lo pasti bisa". Gue cuma tersenyum. I don't want more discussion on it

Sidang pun dimulai. Dibuka presentasi yang ... ketika melihatnya membuat gue berkata "i can do much better than that !" atau "itu harusnya nggak gitu". Kemudian mereka dibantai dengan pertanyaan - pertanyaan dari penguji yang hampir semuanya tidak bisa dijawab dengan baik. Di situ gue sadar bahwa kelompok ini memang kurang kompak dan skripsi kami banyak kekurangan. Sedikit bersyukur karena tidak jadi sidang saat itu. Kalau gue di situ, mungkin akan malu. Tapi juga gak sedikit ... nyesek waktu bertemu teman setelah sidang dan dia bilang mereka dapat nilai B. It's not that i'm not happy with their grade, it's just ... i should've graduated today

Lagi, setelah memberi kabar tersebut, teman itu memberikan dukungan moral melalui kalimatnya.
"Sabar ya jar. Semua pasti ada hikmahnya. Pasti bisa lah semester 8. Semangat !"
Sebenarnya gue bukan tipe orang yang menerima ucapan - ucapan seperti itu. But i really appreciate that. Karena bahkan temen gue pun nggak pernah memberi support seperti itu. Dan FYI, memang sih gue tidak terlibat di dalam penulisan dokumentasi. Tapi aplikasi untuk skripsi itu, ide awalnya, konsep, analisis, database, sampai aplikasi gue semua yang buat. Katakanlah gue  gila hormat. But i deserve thanks form them. They should thank me. Tapi nggak ada tuh, statement dari mereka yang menyatakan support ataupun terimakasih (secara langsung). 

Ucapan selamat pun mulai bermunculan di Twitter dan Facebook untuk mahasiswa yang berhasil lulus sidang  hari ini. Entah kenapa setiap membaca post - post semacam itu memberikan efek samping tersendiri. Tapi kemudian ada sebuah sms yang merubah semua mood buruk itu. Well, sms nya agak shocking sih. Sms dari nomor bapak setelah gue kabari mengenai pekerjaan baru ini.
"Good luck. Your father and mom are very very happy. Thanks for your prestice"
Sesaat setelah membaca pesan itu, masih agak shocked. Is that really my dad ? Since when he speaks english ? I mean, it's not someone kidnapping him ? Tapi yang paling bikin curious adalah siapakah translator dibalik sms itu ? haha. Well, walaupun gue nggak terlalu ngerti maksud ;prestice' di situ apa. But it quite makes me melted lah ya. What could make you feel happier as a son than having your parents say that they're proud of you. Jauh lebih menyenangkan daripada ucapan - ucapan selamat lulus di Facebook atau Twitter.

Sebenarnya nggak mau merusak hari ini dengan issue yang nggak penting dan sama sekali tidak kontributif. Tapi sedikit banyak, hal ini cukup mengganggu sih. Jadi daripada nggak bisa tidur. Lebih baik dikeluarkan semua.


No comments: