Sunday, February 13, 2011

What if

What if ...
What if i did it ...
What if i didn't ...
What if i ...
What if ...

Nggak akan habis kata - kata untuk meneruskan 'what if' itu. Nggak akan habis juga sesal yang terasa setiap satu kalimat 'what if' itu selesai. Walaupun kita membuat berbagai macam kondisi bagaimana jika begini, begitu, sebagus dan se-melegakan apa pun kondisi nya beberapa detik kemudian kita sadar itu cuma 'what if'.

Hari ini banyak temen - temen yang mulai berdatangan ke Binus untuk lomba South East Asia English Olympic. Di hari yang sama gw akan pulang ke Bandung selama liburan. Sebenernya nggak ada hubungan nya juga. Tapi entah kenapa waktu kontak - kontakkan sama temen - temen yang  lagi prepare, terlintas di pikiran 'koq sekarang gw nggak ikutan ya ?' Nggak ikut bagian apa - apa. Padahal 2 tahun kemarin gw masih ikut Debate nya. Dan NEO 2 tahun lalu itu pertama kali gw debate di varsity level.

Sudah hampir setahun gw berhenti debate. Gw sendiri sih yang mutusin untuk berhenti. But believe me, letting go is not that easy. Competition has always been a part of my life. It's not easy when you're losing a part of your life. Knowing how many chances that i've lost for this retirement. Ngebayangin kalau gw masih aktif mungkin gw bisa ikut lomba ini, kalau gw masih suka latihan mungkin gw bisa ikut seleksi ini, kalau gw masih ini .. mungkin gw akan itu ... kalau gw nggak ini mungkin gw nggak akan gitu ... dan banyak lagi kalau - kalau yang lain ...

But i had already chosen. Dan ini hal yang udah lama ingin gw lakukan, set myself free. And every choice takes something in return.

Like Blair Waldorf said ..
.
"It's not use to deny the past. Chuck is a part of me. He'll always be. It just hurts so much."

my best and worst shot

3 comments:

Skylarikaz said...

nice shot...
: )

Van Der Woodsen said...

well actually what i meant with 'shot' here is ... my debating career :D

Skylarikaz said...

no,not that one i'm really talking about your picture.
: P