Sunday, January 24, 2010

Conclusion of the confusion

Akhirnya seleksi ALSA berakhir hari ini setelah 3 rounds debate. Well, kalimat itu menandakan gw sudah mengikuti seleksi ALSA barusan. Yup, that's true. Di detik - detik terakhir ternyata semangat gw tidak mati yang menyebabkan gw untuk tetap datang ke seleksi. Dan good news, gw punya tim sekarang, gw satu tim bareng yossy dan calvin tadi. Pokoknya gw bertekad di seleksi ALSA ini gw nggak boleh ancur - ancuran.

Round pertama, THBT in accomodating religious rights government should extend on legitimizing sharia court. Gw jadi first speaker. Well, the debate wasn't really good mungkin karena belum panas aja karena ini round pertama. Round ke 2, THBT deploying troops to Afghanistan is no longer at US best interest. Honestly, the debate wasn't better than the 1st round. Jujur gw ga bisa nangkep apa yang government tim mau selama debate, akhirnya gw nggak clash sama mereka. Round ketiga, gw melawan tim HEngky - Je - Rosmi. Jujur aja tim ini yang gw anggap cukup berpotensi sebagai saingan dengan kombinasi si pendatang baru yang sedang naik daun - rosmi - , Akreditasi B adju IVED 2010 -hengky- , dan Breaking Adju WUPID - je -. Pokoknya performance gw kali ini nggak boleh malu-maluin. Gw pun menempatkan diri di second speaker. Motion nya adalah THW Hold parents criminally responsible for crimes committed by minor children.

Gw merubah teknik taking note gw sekarang. Biasanya gw hanya mencatat beberapa keyword dari setiap argument. Kali ini gw mencatat seluruh kalimat lengkap dari setiap argument untuk membantu gw elaborasi di depan seperti yang dilakukan rosmi. Thanks GOD, it worked !
Setelah debate selesai adju memberi komentar bahwa debate kita adalah above average debate. Walaupun gw ga jadi best speaker pada saat itu karena gw tau saingan gw cukup sulit yaitu diva - diva debate binus -yossy dan rosmi- tapi at least i've done my best dan verbal adjudication pun sangat positif.

Dari semua cerita itu gw sadar kalo gw ga akan pernah bisa berhenti debate. Somehow debate give me pressure, tapi mungkin gw masochist yang menikmati semua penderitaan itu karena setiap kali gw selesai musim kompetisi maka gw akan depresi karena nggak ada kerjaan dan cuma tidur - tiduran di kost an lalu berangkat kuliah. Wasting time dengan sangat tidak efektif dan sangat berpotensi untuk menumbuhkan pikiran - pikiran negatif di kepala gw. Dengan mengikuti serangkaian kompetisi ini, paling nggak gw bisa menghindari diri dari waktu gw yang kosong yang sangat berpotensi negatif itu, bisa mengalihkan perhatian gw ke yang lebih positif. Selain itu, dibalik semua kompetisi dan persiapan ini gw menyadari adanya sebuah kebersamaan bersama teman - teman gw yang unik ini. Dan gw nggak mau kehilangan kesempatan itu begitu saja. So, based on that two reasons, i believe that i should not stop debating immediately, i rest my case !

1 comment:

Van Der Woodsen said...

dan sekarang lo udah berhenti debate, and yes, you're in distress