Friday, January 22, 2010

A logic teaches illogically

Semester tiga ini sangat tidak terasa nuansa kuliahnya. Dari mulai awal semester dispen kuliah untuk lomba sudah mulai memenuhi absen. Satu bulan terakhir ini sepertinya banyak sekali absen kuliah sampai - sampai terjadi roaming ketika teman - teman diskusi soal pelajaran. Tapi no worry saya adalah orang yang percaya akan kekuatan belajar sehari sebelum ujian. Idealisme bisa dikompromi asalkan nilai dan IP tetap bagus.

Minggu ini adalah hari terakhir kuliah kalkulus. Hari pembebasan, karena semester depan sudah tidak ada pelajaran matematika lagi [thanks God]. Di kuliah ini saya berharap menemukan sedikit semangat dalam mengikuti kuliah kalkulus, tidak seperti biasanya yang hanya datang ke kelas, bengong, dan pulang kembali ke kost an. Kelas dimulai jam 10, sang dosen mulai memenuhi papan tulis dengan kode - kode berisi huruf x , y, piramida dan lain - lain. Saya mencoba menguatkan memory saya ketika menonton film da vinci code, mungkin itu sebuah kode rahasia, tapi saya gagal memecahkan sandi nya. Saya membuka memory lain ketika menonton national treasure untuk membangkitkan kemampuan arkeolog saya, mungkin itu adalah tulisan - tulisan yang dibuat masyarakat primitif zaman purba. Ok, masih tidak bisa. Tulisan dan sandi nya terlalu ... primitif.

Well, tulisan - tulisan primitif, sandi - sandi tidak terpecahkan yang membuat saya tidak tertarik mengikuti kuliah kalkulus. Mungkin saya harus menghubungi sang Arkeolog - si dosen kalkulus - . Akhirnya dia bisa menjelaskan bahwa semua itu adalah integral, derivative, laplace, transformasi laplace dan kawan - kawan. Ok, mulai ada titik terang, tapi saya masih penasaran bagaimana integral, derivative dan lainnya itu bisa membawa saya menemukan harta karun ? itulah yang saya pertanyakan selama di kelas kalkulus, apakah gunanya integral dan derivative di kehidupan sehari - hari ? bagaimana integral berkontribusi dalam penghitungan gaji karyawan atau pembuatan web dan bagaimana derivative berkontribusi terhadap pemetaan jaringan komputer ? Katanya mata kuliah ini ditujukan untuk melatih logika berpikir mahasiswa, tapi kenapa semua ini nampak tidak logis ? Bukannya menjelaskan semua permasalahan itu. Nampaknya sang dosen mulai kerasukkan arwah leluhur yang mencoba menyampaikan pesan pada generasi muda saat ini dengan menuliskan pesan - pesan berbentuk symbol - symbol integral aneh tersebut di papan tulis terus - menerus. Soal demi soal dia kerjakan, tanpa memberi penjelasan kemudian memberikan soal lain untuk dikerjakan.

Aku melihat ke sekeliling kelas, anak - anak lain sepertinya mulau terhipnotis dan mulai ikut menyalin symbol - symbol itu ke atas kertas, beberapa bahkan ikut membantu sang dosen menuliskannya di whiteboard. Aku hanya bisa menatapi jam di layar monitor, menghitung setiap detik menuju kebebasan terlepas dari pelajaran kalkulus,

kalkulus, we are better separated.

No comments: