IKHLAS

Ternyata ikhlas itu susah ya. Walaupun mulut sudah berkata ikhlas tapi hati nggak bisa bohong. Tanpa disadari senang melihat orang lain tidak senang, dan tidak senang melihat orang lain senang. Astaghfirullah.

Tadi lagi di library. Sebenernya lagi fokus ngerjain project. Tapi karena sudah berjam - jam ngerjain ternyata jenuh juga. Akhirnya mutusin untuk break. Mengalihkan pandangan dari layar laptop. Melihat sekitar. Eh, koq malah jadi melamun. Pikiran tentang masalah yang itu - itu lagi. Ternyata belum bisa ikhlas untuk membiarkan sesuatu hilang, untuk menjalankan hidup ini tidak sesuai dengan jalan yang kita inginkan, dan yang pasti untuk memilih antara apa yang kita mau dan apa yang kita butuhkan. Susah.

Tapi juga kemudian teringat kata - kata teman, "apa pun itu, kamu berhak untuk bahagia. dan bahagia itu pilihan."

Dan juga kalimatnya yang lain, "kita punya masa depan yang harus kita jalani"

Dan juga, "kita harus logis".

Emang, semuanya bener. Gue tetap mengambil pelajaran yang bisa diambil, hal positif yang bisa diambil even dari orang yang bermasalah sama gue. Jadi gue tetep percaya kata - kata dia,  

Akhirnya gue memutuskan untuk menyerahkan semuanya sama Tuhan, yang Maha Kuasa yang mampu membolak - balikkan hati manusia.


Oh ya, jadi inget kata - kata Syahrini waktu di infotainment [penting ga sih ?]. Dia bilang

"Kehilangan itu buat aku ketika kehilangan orang tua, yang selalu mendoakan aku. Kehilangan itu ketika kita kehilangan orang yang mempunyai pertalian doa dengan kita. Tapi kalo teman, sahabat, atau orang biasa yang tidak ada pertalian doa dengan kita, seharusnya tidak membuat aku merasa kehilangan."

Dan ini adalah proses hidup yang harus gue jalani untuk menuju ke tahap selanjutnya. Untuk menyusun kembali proposal hidup yang selama ini sudah tertunda, dua tahun lebih.

Ya Allah, give me strength