Thursday, June 17, 2010

Between Mie, myself, and a Letters to Juliet

I've just found a movie genre which i loooove so godamn bad. I don't know what is the name, but it should be strong at place setting. Exploiting the beauty of some places, city, country or whatever. Well, after spoiling my eyes with Dubai view by watching Sex and the City 2. Now, it's my time to go to the city of love. Verona. A Letters To Juliet. A movie which take place in Verona.

Well, i really love the view of Verona, Barcelona [and really wanna go there] since i watch Meteor Garden 2 when i was junior high-schooler. Yang di awal - awal seri nya Sanchai dan Dao Ming Tse [gitu ya nulisnya ?] pergi ke Barcelona yang geblek nya si A-tse itu menghilang dan lupa ingatan. [Kalo waktu itu dia ga hilang dan lupa ingatan, terus mereka pulang ke Taiwan mungkin ceritanya langsung tamat kali ya].

Di A Letters To Juliet ini ceritanya si pemeran utama lagi pre-honeymoon ke Verona. Dan dia mengunjungi tourism object yang namanya House of Juliet [or Juliet's house whatever]. Di sana ternyata pengunjung nya kebanyakkan perempuan dan mereka menuliskan surat [yang isinya curhatan] dan menempelkan nya di dinding rumah tersebut. Setelah sepi, ada orang yang mengumpulkan surat itu , membacanya, dan membalasnya atas nama Juliet. And they're called Juliet's Secretary [For God's sake, may i apply ?]. Ditemukan lah di sela  - sela dinding itu sebuah surat yang ternyata ada di sana sudah 50 tahun dan baru sempat terbaca. Apa isi suratnya ? Tonton aja lah ya filmnya, ini post bukan tentang review film anyway. haha.

Soundtrack film itu ternyata lagu Love Story nya Taylor Swift. Dan gw sekarang jadi keracunan lagu itu. Setiap film yang gw tonton, soundtracknya pasti gw suka. Karena menurut gw, soundtrack film itu keren. Setiap kali mendengar kita bisa membayangkan scene - scene filmnya dan suasana saat menonton. Here is the clip.



Sepulang mengantar surat ke Juliet, tentunya gw merasa lapar karena perjalanan Jakarta-Verona-Jakarta cukup jauh [apaan sih] dan akhirnya gw memutuskan untuk makan. Makan apa ya ? selalu bingung kalo mau makan [lewat] malem. KFC udah tutup, pengen pizza udah tutup. Mentok - mentoknya indomie deket kost an. Tapi udah bosen juga, pengen mie tapi bukan mie biasa. Teringat sebuah warung indomie di dekat kost an teman. Mie nya enak, karena kalo gw mesen mie goreng. Maka gw akan dikasiih mie goreng [GA ADA AIRNYA]. Mie goreng di situ terkenal sama pedasnya. Namanya aja sampe bermacam - macam tergantung tingkat kepedesan. Mie pedes biasa - sedang - garuk - pedes mampus. Dan For your information, mie garuk atau pedes mampus itu cabenya [kata temen gw sih] sekitar 2-3rb an kalo beli diwarung. Banyak gila, sarap yang bikin. Nih fotonya.


One last words from IHateQuotes to close this night.
"The past can hurt. But the way I see it, you can either run from it, or learn from it." -Robert Guillaume #ihatequotes

No comments: