Saturday, March 20, 2010

The Devil In Me

Hujan sejak sore tadi belum juga berhenti hingga malam ini. Aku menaiki setiap anak tangga dengan sedikit mengantuk dan setengah kesadaran akibat pengaruh alkohol. Kepalaku sedikit basah terkena air hujan. Akhirnya aku sampai di lantai 4. Lantai dimana kamar apartement ku berada. Aku membuka pintu lalu masuk. Gelap. Aku bersandar di balik pintu sambil menghela napas. Tiba – tiba lampu menyala menerangi ruangan tanpa aku tekan saklarnya. Seseorang berdiri di hadapanku. Memakai baju yang sama denganku dan berwajah sama denganku.

Dari mana lo ?

Tanya nya kepadaku.

”Bukan urusan lo. ” Jawabku sambil menerobos berjalan ke arah kamar mandi. Dia menarikku. Memegang kedua pundakku dengan kedua pundaknya dan berkata.

Lo boongin gue lagi. Lo bilang mau berubah. Tapi sekarang lo kayak gini lagi. Lo ga pernah dengerin gue.

Aku menepis kedua tangan nya dari pundakku.

“Gue NGGAK PERNAH janji sama lo !”

Baru beberapa hari yang lalu lo bilang sama gue, lo bilang sama orang – orang kalo lo mau berubah. Bullshit !

“Itu lo yang bilang, bukan gue !”

Lo itu gue, gue itu lo. Kita ini sama. Berarti lo juga ikut janji kemarin. Lo tau kan ini semua salah, kenapa sih lo nggak pernah dengerin gue ?

“Nggak usah munafik deh ! kita ini sama, iya kan ? berarti lo juga ikut nikmatin ini semua. Lo juga suka kan ? ga usah sok suci. Lo nggak dengerin lo karena lo nggak pernah ngomong. Lo baru muncul di saat – saat kayak gini, kemana aja lo kemarin ? kenapa lo nggak cegah gue ? karena lo juga menginginkan semua ini kan ? udah lah.”

Aku berbicara padanya sambil membersihakan wajahku di wastafel. Kemudian dia datang mendekatiku dan berdiri di hadapanku membelakangi cermin.

Kali ini lo harus dengerin gue, jangan bohongin diri lo sendiri. Gue tau lo nggak mau kayak begini. Ayo dengerin gue, ikutin gue !



“Alaaaah .... berisik lo !!!!” Aku tidak bisa menahan emosi untuk memukul wajahnya. Pukulan ku melayang tepat di hidungnya hingga mengeluarkan darah dan sosoknya menghilang seiring pecahnya cermin tersebut akibat pukulanku.

No comments: