Tuesday, March 23, 2010

is that really important ?

Post ini gw buat bukan karena gw desperado menjadi single adult man ataupun sirik sama orang yang punya pasangan. Tapi gw tulis ini karena gw memikirkan efisiensi dan urgency dari keadaan - keadaan yang gw perhatikan di sekeliling. Bagi yang mau protes atau respon, silahkan isi comment.

Jadi beberapa teman gw sudah punya pacar. PACAR ya tidak lebih. Dan gw perhatikan cara mereka pacaran, bukan secara fisik sih maksud gw kebiasaan - kebiasaan mereka. Dari yang gw lihat, pacaran adalah salah satu violation terhadap personal right dan right to privacy. Kenapa ? kita lihat beberapa contoh kasus.

Ketika orang yang pacaran share account email atau facebook atau buka - buka message di handphone. Hal pertama adalah apakah ketika pacaran berarti kehilangan privacy ? I mean, inbox di handphone , email, ataupun Facebook adalah sesuatu yang fundamental dan sangat privacy. Kenapa ? karena itu alat komunikasi kita dengan orang - orang. Apa yang dihasilkan oleh media - media tersebut sudah menjadi identitas diri kita yang tidak seharusnya diintervensi oleh siapapun. Belum lagi kalo ternyata di inbox ada pesan dari cowo atau cewe lain. Mereka pasti berantem, padahal siapa suruh buka - buka inbox orang. Kalo nggak buka kan nggak akan tau.

Birokrasi yang semakin sulit. Yang gw pelajari dari teman - teman gw adalah, apa yang akan mereka lakukan atau kemana mereka akan pergi mereka harus minta izin ke pacarnya, walaupun pacarnya sedang tidak dalam satu daerah atau area. Kalau nggak boleh, mereka bakal membatalkan aktivitas itu dan diam di rumah karena pacarnya juga di sana sedang diam di rumah. Atau dia tidak boleh main dengan teman nya sekarang karena pacarnya sedang sendiri di rumah. Jadi dia juga harus sendiri di rumah.

Pertanyaan nya adalah, why on earth pacaran harus membatasi aktivitas mereka ? Kalo cuma sekedar kasih kabar OK lah, tapi kalo sampai membatasi aktivitas terus pacar nya juga sedang tidak bersama dia jadi nggak ngaruh juga kalo dia membatalkan kegiatan itu, terus buat apa juga. Mereka punya komitmen tapi mereka juga masih punya kuasa atas diri mereka untuk menentukan apa yang mau dilakukan dan kemana mereka mau pergi. Karena pacaran kan tidak legally binding, dan belum ada ikatan apa - apa. Bahkan ketika orang tua melarang kita aja suka melawan. Kenapa dalam kasus ini orang sangat rela menyerahkan privacy mereka tanpa batas atau perlindungan sedikit pun.

Wah... gw ketik apaan ya barusan. Nggak jelas. Maklum kecapek an.

No comments: