Sunday, March 28, 2010

The lonely loner



Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Fix you, lagu dari coldplay tersebut masih diputar dilaptop ku untuk ke sekian ratus kali. Sudah beberapa hari ini playlist winamp di laptopku hanya berisi satu lagu itu, ketika lagu berakhir maka akan kembali diputar dari awal. Begitu seterusnya dari pagi sampai malam. Bahkan mungkin ketika lagu itu sudah tidak diputar, liriknya masih terngiang - ngiang di otakku.

Sudah seminggu ini aku berdiam diri di kamar apartment tanpa ada interaksi dengan manusia lain di dunia nyata. Menjadi seorang introvert sejati yang berpotensi menjadi antisocial. Seharian berinteraksi melalui messaging atau social networking melalui orang - orang yang dikenal secara virtual. Berharap mereka exist di dunia nyata tetapi sayang mereka terlalu semu untuk menjadi nyata. Tapi kegiatan itu sangat menyenangkan untukku sampai - sampai membuatku bertahan untuk tidak keluar rumah selama seminggu. Tidur malam dan bangun siang hanya untuk mandi, makan sepotong roti lalu larut di dalam dunia maya.

Di sela - sela aku meninggal dunia portable ku untuk ke kamar mandi atau mengambil air minum, aku menemukan sebuah variasi kegiatan yang tidak terlalu penting dan signifkan tetapi cukup menarik bagiku. Tetangga di kamar seberang.

Dalam seminggu ini selain berpacaran dengan laptopku dan lagu coldplay, aku menemukan kebiasaan baru. Dari jendela yang berada di dekat meja tempat aku menyimpan air minum aku bisa melihat kamar penghuni apartement yang berada di seberang kamarku. Entah kenapa jendela nya selalu terbuka sehingga aku dapat melihat ke dalam nya. Setelah seminggu aku memperhatikan orang itu, aku mulai hapal rutinitasnya sehari - hari.

Di pagi hari ketika aku bangun, laki - laki itu sedang menelepon seseorang. Awalnya aku tidak tahu siapa yang ia telepon, tapi setelah mempelajari cara dia berbicara dan expresi wajahnya kemungkinan besar itu pacarnya. Setelah aku selesai mandi dan sarapan, ia masih dalam percakapan telepon. Setelah menutup teleponnya kemudia dia akan pergi beraktivitas. Mungkin dia mahasiswa, atau mungkin dia seorang karyawan yang bekerja di tempat informal karena aku lihat dia tidak pernah memakai baju formal.

Di dalam dunia virtual siang hari terasa begitu singkat, melupakan makan siang adalah hal yang biasa sehingga jam makan siang biasanya tergeser sampai jam 3 sore. Pada saat itu ketika aku mengambil makan siang aku melihat ke kamar tersebut dan sang penghuni sudah berada di sana bersama teman - temannya. Bercanda, mengobrol, tertawa, mereka terlihat sangat ramai dan akrab. Laki - laki itu kemudian memisahkan diri dari teman nya untuk menerima telepon. Ku kira dari pacarnya lagi. Tapi kali ini mimik wajah dan cara bicaranya berbeda. Telepon itu dari ibu nya. Ternyata dia seorang laki - laki yang dekat dengan ibunya karena hampir setiap hari ibunya menelepon dan cukup lama.

Hari sudah cukup sore, sudah saatnya aku mandi. Ketika aku bersiap mandi, dia sudah rapi dan sepertinya akan pergi. Menjemput pacarnya. Karena ketika aku selesai makan malam biasanya dia datang dengan pacarnya. Cukup lama pacarnya berada di apartmentnya sampai mendekati jam 12 baru dia mengantar pacarnya pulang.

Menjelang pukul 2 pagi mataku mulai lelah menatap layar monitor, aku mematikan laptop, mengambil air minum lalu bersiap - siap mencuci muka sebelum tidur. Ketika aku menutup jendela aku lihat lampu kamar tetangga ku itu masih menyala. Ia masih berbicara di telepon dengan orang yang sama yang menelepon nya di pagi hari. Pacarnya. Aku menutup jendela, dan tidur. Keesokkan harinya kegiatanku dan kegiatan nya tidak beda jauh dengan hari - hari sebelumnya.

Rutinitasku dengan rutinitas nya tidak banyak perubahan setiap harinya. Bedanya, aku tetap di sini sepanjang hari, sepanjang minggu. Aku sibuk dengan dunia dan pikiranku sendiri. Sedangkan dia begitu banyak interaksi dengan orang - orang terdekatnya. Kadang aku bertanya, bagaimana rasanya hidup seperti itu ? dan terkadang aku ingin merasakan menjalani kehidupan yang benar - benar sama persis dengan tetanggaku itu. Berada di kamar itu , bukan di kamar ini.

No comments: