Wednesday, October 13, 2010

The Call



Hari ini adalah hari yang cukup berat bagi Jessica, dia baru saja dikeluarkan oleh atasannya di tempat dia bekerja setelah bekerja selama 1 tahun dengan gaji yang kecil dan atasan yang kurang bersahabat. Dia berselesih paham dengan bos nya hari ini dan pada klimaksnya adalah ia dipecat dari tempat itu. Walaupun harus kehilangan pekerjaan, tapi ini lebih baik bagi Jessica daripada harus bekerja dengan penuh tekanan tanpa reward yang sepadan.

Dengan langkah gontai Jessica berjalan kaki dari halte bus ke tempat tinggalnya. Biasanya setelah pulang dia akan melakukan beberapa kegiatan refreshment untuk mempersiapkan diri menghadapi pagi hari dan berhadapan kembali dengan pekerjaan yang menjenuhkan, tapi kali ini dia memiliki waktu luang yang sangat panjang. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukannya besok. Sekarang ia jobless. Mungkin mulai besok ia harus mulai rajin membaca koran, browsing internet, atau menghubungi teman - temannya untuk mencari info lowongan pekerjaan.

Di jalan yang sedang ia lewati, Jessica melihat neon box warnet 24 jam. Kemudian ia berbelok dan memasuki warnet itu. Mungkin ia bisa bermain sebentar di situ sambil mencari info lowongan pekerjaan. Walaupun hari sudah malam toh besok dia tidak harus bangun pagi seperti biasanya. Ia pun mulai memasukkan kata kunci ke mesin pencarian. Setelah beberapa kali mencoba melakukan pencarian di situs job portal, belum ada juga pekerjaan yang menarik dan cocok dengan dirinya padahal dia sudah berada di warnet sekitar 1 jam an. Ia melihat icon program chat di sudut layar desktop dan kemudian meng-kliknya. Jessica menggunakan nickname i_am_not_hooker lalu connect ke server. Beberapa menit kemudian, ada seseorang masuk ke chat queue nya.

after_work_guy : hi, nice nick. why do u use dat nick ?

i_am_not_hooker : bcoz am not hooker. i'm just bored. But you know, most of people here are like hookers and makes me feel like hooker. they ask for ur pic, ur phone no, and arrange a date then make love. disgusting.

after_work_guy : lol, i know that. that's why i pick you bcoz u look different. so wat kinda chat do u expect ?

i_am_not_hooker : a decent one.

after_work_guy : what is the definition of decent chat in ur POV ?

i_am_not_hooker : why don't we skip this philosophical thingy and enjoy the chat ?

Mereka berdua lalu berkenalan. Ternyata after_work_guy bernama Robin, ia bekerja di legal division salah satu perusahaan swasta. Percakapan mereka cukup menyenangkan dan Robin agak berbeda dengan chatter lainnya yang biasa nya sangat strict to the point mencari teman kencan dan mengajak mereka bertemu untuk tujuan yang sudah dapat ditebak, make love. Sepertinya Robin seorang yang well-educated dan berkarakter. Jarang sekali bertemu orang seperti dia di chatroom seperti ini. Robin kemudian mengajak Jessica melakukan sebuah permainan. Dimana mereka berdua harus menyiapkan pertanyaan pilihan untuk yang lainnya, dan yang ditanya harus memilih salah satu pilihan tidak boleh keduanya atau tidak memilih.

after_work_guy : start with simple question, black or blue ?
i_am_not_hooker : blue. hmmm pop or rock ?
after_work_guy : absolutely rock, sauce or mayonaise ?
i_am_not_hooker : mayonaise. hmm to love or to be loved ?
after_work_guy : to love. bcoz to be loved by someone we don't love is irritating.

Mereka terus melanjutkan pertanyaan - pertanyaan itu. Tidak jelas tujuannya tetapi itu membuat mereka enjoy sampai - sampai lupa waktu padahal saat ini sudah lewat tengah malam dan hampir pagi.

after_work_guy : when u meet an interesting people on chat and want to know him closer. do u ask his number or waiting for him to ask ur number ?
i_am_not_hooker : hahaha ... wicked! waiting for him to ask my number :p
after_work_guy : so ..may i have ur number please :)

Lalu Jessica memberikan nomor teleponnya tetapi ia lupa meminta nomor telepon Robin. Mereka juga sempat bertukar foto. Wajah Robin cukup menarik bagi Jessica walaupun bukan termasuk wajah yang sangat tampan tapi menarik. Beberapa saat kemudian mereka saling berpamitan untuk offline. Sebelumnya Robin berjanji pada Jessica untuk meneleponnya nanti. Jessica pun bersiap untuk pulang, setelah mengirim email lamaran kerja ke perusahaan yang akhirnya ia dapat dari internet tersebut kemudian ia meninggalkan warnet itu dan pulang.

Jessica bukanlah orang yang mudah tertarik pada pria. Tetapi ketika dia bertemu pria yang bisa membuatnya terlibat di dalam percakapan yang sangat menarik, maka ia akan terobsesi pada orang itu. Menurutnya, orang yang bisa cocok dengannya dalam sebuah percakapan berarti mereka mempunyai pola pikir yang hampir sama dan cocok, jarang sekali ia menemukan orang yang cocok dengannya. Dan pria seperti itulah yang dia cari. Sepertinya Robin telah masuk kategori itu. Hal itu membuat Jessica overexcited ketika pulang ke rumah. Setelah mandi, dia tidak langsung tidur tetapi berusaha tetap terjaga siapa tahu Robin akan meneleponnya malam itu. Tetapi 2 jam berlalu handphonenya tidak berbunyi. Mungkin dia tidak akan menelepon malam ini, pikir Jessica. Lalu ia memutuskan untuk tidur saat itu dengan tangannya yang tetap memegang handphonenya supaya jika Robin menelepon ia akan langsung terbangun dan tidak ketiduran.

Sekitar jam 5 pagi Jessica terbangun karena handphone nya berbunyi. Ia cepat - cepat bangun dan meraih handphonenya. Ternyata itu bunyi alarm yang biasa ia set agar tidak terlambat bekerja, bukan panggilan dari Robin. Setelah mematikan alarm tersebut ia kembali tidur. Beberapa saat kemudian handphone nya berbunyi lagi dan dengan reflek dia mematikannya. Satu jam kemudian Jessica bangun dan langsung mengecek handphonenya. Ada 1 missedcall. Pasti dari Robin, pikirnya. Bodoh sekali kenapa tadi dia berpikir kalau itu bunyi alarm dan langsung mematikannya. Argh, aku harus meneleponnya balik, pikir Jessica. Beberapa kali ia mencoba menelepon balik tetapi tidak diangkat. Sampai siang hari Jessica mencoba menelepon balik tetap tidak diangkat, dan tidak ada lagi panggilan dari nomor itu.

Sudah 3 hari berlalu, belum ada kabar dari Robin. Entah kenapa Jessica seperti terobsesi padanya. Padahal dia belum pernah bertemu dengan Robin, mungkin saja waktu itu Robin tidak serius saat berjanji meneleponnya. Kenapa dia harus menanggapinya seserius ini seperti orang bodoh ? Sudahlah, mungkin saat itu Robin cuma bercanda. Tidak perlu dipikirkan.

Saat Jessica mulai tidak terlalu memikirkan Robin, sebuah nomor tidak dikenal menghubungi handphone nya. Dari Robin. Jessica sangat senang karena akhirnya yang ia tunggu datang juga. Pada kesempatan itu Robin mengajak Jessica untuk bertemu dan berkenalan lebih lanjut. Mereka berjanji untuk bertemu di sebuah coffeeshop di kota. Tanpa ragu, Jessica mengiyakan ajakkan Robin. 

Jessica datang lebih dulu di tempat yang sudah dijanjikan. Dengan sangat tidak sabar ia menunggu kedatangan Robin. Tetapi Robin lama sekali belum muncul. Mungkin ia akan sedikit terlambat. Tapi satu jam berlalu, Robin masih belum datang. Lalu Jessica memutuskan untuk berjalan - jalan di luar. Ketika dia berjalan kaki di sekitar situ dia melihat kerumunan orang. Terlihat mobil polisi di  tempat itu. Dilihatnya seorang korban tabrak lari yang terkapar di jalanan. Sepertinya ia sudah tidak bernyawa. Darah mengucur dari tubuh seorang laki - laki yang menggunakan kaos dan jeans sobek - sobek itu. Polisi bilang, dari identitas nya diketahui laki - laki itu bekerja di salah satu minimart di dekat situ dan tertabrak ketika akan menyebrang.

Jessica mencoba menelepon Robin, sampai saat ini dia belum juga datang. Mungkin dari tempat ini Robin akan lebih mudah menemukannya. Saat dia mendial nomor Robin kemudian terdengar nada sambung, terdengar handphone korban tabrak lari yang tergeletak di sampingnya berbunyi. Ia mendekatinya dan melihat nya. Di layar handphone itu terlihat ada panggilan masuk dari nomor Jessica. Jessica lalu menutup teleponnya dan handphone si korban tabrak lari itu berhenti berdering. Lalu Jessica mendialnya kembali dan handphone itu kembali berdering. 

Ternyata itu handphone milik Robin. Dan sepertinya korban tabrak lari itu adalah Robin. Seorang pegawai di sebuah minimart ? dan wajahnya pun berbeda dengan foto yang diberikan Robin waktu itu. Ternyata dia berbohong. Jadi dia telah dibohongi oleh Robin, bodoh sekali bisa semudah itu percaya pada orang asing di dunia maya.  Ternyata dia sama saja dengan semua chatter lain. Pembohong. 

"Damn, big fat liar ! he deserved to die..."   

1 comment:

Skylarikaz said...

Wow...
short but take a shot.