Thursday, October 28, 2010

Ikan sarden dan kornet

Minggu terakhir di setiap bulan adalah saat nya untuk mengencangkan ikat pinggang. Makanan instant adalah teman sejati pada masa - masa itu. Dengan harga setara satu porsi makanan premium bisa meng-cover tiga kali makan sehari dengan resiko memakan makanan yang sama pada pagi , siang , malam.

Akhirnya tadi pagi aku putuskan untuk memasak tiga porsi nasi , ikan sarden, kornet sapi -cadangan makanan yang tersisa selain mie instant- untuk menu makan hari ini. Semoga bisa berkontribusi untuk usaha pencegahan badai finansial di akhir bulan.

Makan pagi adalah yang paling nikmat ketika kita harus memakan makanan yang sama sampai malam hari nanti. Karena pada saat sarapan semuanya masih fresh baru saja masak dan masih hangat. Ketika semuanya matang, waktu sudah menunjukkan pukul 10 lebih, waktu dimana biasanya aku makan brunch. Makan pagi sekaligus makan siang dalam 1 waktu. Dan kuliah dimulai pukul 1, aku tidak makan siang sebelum berangkat kuliah. Sisa makanan yang masih banyak itu mungkin akan aku habiskan pada waktu makan malam.

Tapi sepulang kuliah, bayangan bakmie favorit terus melintas di pikiran. Tidak bisa tidak membelokkan langkah ke kantin kampus dan memesan semangkok bakmie + baso. Belum puas, Batagor + otak - otak + siomay nampak lezat sebagai makanan penutup. Akhirnya aku pulang dengan perut kekenyangan bahkan ingin muntah. Tidak ada sedikit pun nafsu makan untuk makan malam dan menghabiskan ikan sarden dan kornet sapi yang banyak tersisa.

Maaf ikan sarden ... kornet sapi

3 comments:

gayatri-ardila said...

zzzz
katanya mau mengencangkan ikat pinggang... eh malah laper mata. ckck

aku dong, makan pagi jam 11 (asumsi masih pagi). itupun kalo sempet dan inget. trus kuliah pulang jam setengah 7, malem males makan.
di kampus juga gak sempet makan.
jadi intinya sehari makan 1 kali.

*gimana gak "tipis"? ckck

Van Der Woodsen said...

aduh, hemat bukan berarti malnutrisi ya ?

gayatri-ardila said...

wkwkwkwkw
penghinaan
saya tersinggung