Thursday, July 28, 2011

Annual Gathering 2011

Sebenernya gue mau bikin post tentang gathering ini segera setelah gue sampai di kost an tanggal 24 Juli 2011. Tapi waktu itu terlalu gempor, jadi gue tunda. Besoknya gue sudah mulai kerja, dan masih terlalu gempor jadi begitu sampai rumah langsung tidur. Besoknya ... paket internet gue sudah habis, damn. Jadi sampai sekarang baru sempet lah.

Akhirnya gue mencuri - curi waktu di sela jam kerja yang hampir berakhir ini untuk buka blog. Jadi sebelum pulang gue sempatkan buka blogger. Tapi keburu nggak yah ? 4 menit lagi nih, dan kayaknya postingan gue bakal panjang. Keburu nggak yah ?

.... 6 jam kemudian ....


Dan akhirnya gue lanjutin post ini di rumah karena tadi nggak keburu di kantor.
So here it is. Langsung aja tentang Annual Gathering. Jumat sampai minggu 22 – 24 Juli kemarin gue mengikuti Annual Gathering CIMB Niaga Scholarship 2011. Acara yang ditunggu – tunggu sepanjang tahun. Salah satunya karena ini merupakan kesempatan untuk stay di Bumi Niaga Training Center, Gunung Geulis yang lumayan cozy selama tiga hari. Dan yang pasti makanan yang selalu tercukupi. Itung – itung perbaikkan gizi selama 3 hari, dan perut gue benar – benar nggak bisa disembunyikan lagi setelah pulang dari sana.

Buat gue pribadi, hal yang membuat acara ini menjadi ditunggu – tunggu adalah ini merupakan ajang berkumpulnya para scholars dari semua daerah. Jarang banget gue bisa kumpul sama mereka kalo nggak di acara ini paling di Facebook. Pada malam pertama gathering ini pasti ada malam keakraban dimana kita biasanya harus menggunakan dresscode tertentu. Tahun ini dresscode nya adalah baju khas betawi. Dan gue menggunakan baju Abang. Di malam keakraban ini juga setiap batch harus menampilkan art performance, ada juga pembacaaan award bagi para scholars berprestasi. Nah ini dia, dengan adanya award ini membuat gue sadar bahwa gue berada di sekeliling orang – orang hebat. Walaupun mungkin gue nggak mengenal mereka secara keseluruhan dengan akrab, tetapi dengan berada di antara mereka sudah membuat gue merasa jadi orang hebat juga hehe. Seriously. Berarti gue berada di kelompok orang – orang hebat kan.



Di hari kedua biasanya acara ini dipenuhi oleh indoor activities yang biasanya mengenai self development program. Schedule nya dari jam 9 pagi sampai jam 9 malem kita berada full di dalam ruangan. Tapi sebetulnya nggak terlalu terasa juga sih karena materi nya nggak terlalu membosankan lah. Tema self development tahun ini masih sama dengan tahun lalu, yaitu tentang pola berpikir positif. Narasumbernya pun masih dari promotor yang sama. Bedanya adalah, tahun ini materi nya terasa lebih mengena buat gue. Materi nya terasa lebih applicable karena gue sekarang tau bagaimana menggunakan metode – metode berpikir tersebut sesuai dengan keadaan yang sedang gue alami. Materinya banyak banget, kalau dibahas mungkin bisa berlembar – lembar. Jadi gue Cuma ambil beberapa aja yang menurut gue mengena banget bagi diri gue pribadi.

Yang pertama adalah quote si narasumber tentang masa lalu.

”kadang kita mungkin ingin memutar kembali waktu dan menghapus beberapa kejadian yang kurang menyenangkan bagi kita. Tetapi sebenarnya kita seperti ini sekarang karena apa yang sudah kita alami di masa lalu. Jadi jika kita mencoba untuk menghapus satu bagian saja dari masa lalu kita, maka kita sudah tidak sama lagi dengan kita yang sekarang.”

Hear hear !

Yang kedua adalah tentang keputusan. Seringkali kita mengalami dilema dalam mengambil keputusan. Khawatir bahwa itu adalah pilihan yang salah dan akan berakibat buruk di masa depan. Takut jika ternyata keputusan yang diambil  sekarang bukanlah keputusan yang terbaik untuk masa depan kita. Pelajaran yang bisa gue ambil dari tema ini adalah : keputusan yang kita ambil merupakan pilihan terbaik pada saat itu. Jadi ketika kita memutuskan sesuatu, putuskanlah berdasarkan pertimbangan terbaik pada saat itu. Tidak perlu cemas tentang apa yang akan kemudian karena pada dasarnya setiap pilihan pasti mempunyai resiko. Tinggal bagaimana kita commit dalam menjalani konsekuensi dari pilihan tersebut.

Yang ketiga adalah tentang metode distorsi. Yaitu memberikan makna terhadap suatu kejadian. Seringkali keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan. Ketika seperti itu kita biasanya kecewa, marah, sedih dll. Tapi sebenarnya kita bisa memberikan makna terhadap kejadian tersebut -  yang tentu saja makna positif – seperti mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Jadi walaupun kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, ambilah hikmah dan pelajaran yang bisa diambil daripada fokus terhadap rasa sakit atau kecewa yang ditimbulkan.

Nah, di puncak sesi self development ini diadakan semacam renungan gitu. Seperti biasa, renungan ini bertujuan untuk memberikan sugesti positif kepada kita. Dan tema nya kali ini adalah ’memaafkan’. Kami disuruh untuk memilih satu hal atau kejadian yang masih belum bisa kita ikhlaskan atau maafkan atau yang membuat kita belum bisa memaafkan diri sendiri atas kejadian tersebut. Setelah itu kami menuliskan hal tersebut di sebuah kertas dan disobek kecil – kecil lalu dimasukkan ke dalam balon.

Ini dia yang seru, pada saat kita diberikan sugesti – sugesti positif, sampai lah gue di bagian di mana si motivator menyuruh peserta membayangkan scene dimana kita memiliki kesempatan untuk orang yang memiliki masalah sama kita tersebut. Di situ kami disuruh membayangkan kita saling mengucapkan maaf dengan orang tersebut, berpelukkan, pokoknya scene yang touching banget saat gue bayangin beberapa bulan yang lalu. Anehnya, gue sudah mencoba recall semua memory  dan membayangkan scene yang sudah lama ingin gue alami itu tapi koq gue nggak merasa apa – apa. Ketika gue melihat scene itu, awalnya gue kira emosi gue akan meledak, tapi koq justru sangat flat. I didn’t feel anything. Sempet merasa aneh, gue sempet mikir, koq bisa gini ? tumben banget.

Gue masih nggak ngerti itu kenapa sih. Mungkin karena orang di belakang gue tidur sampe ngorok selama sesi kontemplasi yang membuat gue jadi nggak konsen mengikuti sesi tersebut. Atau memang karena the thing has completely gone. If it is so. Then it’s good for me. And even if the thing has completely gone, itu bukan karena sesi motivasi ini tapi karena kekuatan yang gue pun ga tau itu apa.

Tapi yang jelas mulai sekarang gue mau mencoba untuk selalu berpikir positif. Berusaha untuk tidak banyak berasumsi, persepsi, dan sebagainya. Itu pasti bakalan susah banget. But i’ll give it a try J

No comments: