Thursday, February 25, 2010

Curious

Abu - abu. Awan-awan mendung membuat langit sore itu terlihat bernuansa abu - abu. Begitu damai, walaupun sedikit terasa nuansa kekosongan tetapi memandanginya memberikan perasaan tenang. Aku masih terduduk di jendela apartement memandangi langit sejak tadi siang. Terlintas sepenggal peristiwa tadi malam. Saat waktu berada di antara tengah malam dan pagi hari. Ketika anak manusia sedang terlelap di alam mimpinya. Aku masih terbangun. Meringkuk di atas tempat tidur menahan rasa sakit yang kembali datang. Semakin menjelang pagi, rasa sakit itu semakin terasa seperti udara dingin yang merasuk ke tulang. Aku terus meringkukan tubuhku, menarik - narik sprei kasur sampai seluruh keadaan kamar berantakkan. Untunglah pagi segera datang dan rasa sakit itu perlahan hilang.

Pagi datang. Hari ini pertama kali nya aku kembali kehidupan sosial ku. Setelah mandi dan sarapan aku memakau cardigan abu-abu ku dan pergi ke kampus. Suasana yang sudah lama tidak aku rasakan. Ramai orang berjalan kaki, hiruk pikuk kereta api yang dipenuhi orang yang akan berangkat kerja atau sekolah. Sebelumnya aku berada di antara mereka tetapi pikiranku membuat aku tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Aku berjalan menuju ke ruang kelas. Sedikit rasa cemas terbesit. Sebuah phobia sosial. Apa aku dapat kembali ke lingkungan ini ? apa mereka masih mengenalku ? apa aku masih mengenal mereka ? apa semua akan sama seperti dulu ?

Dari pintu ruang kelas aku melihat tiga orang yang sepertinya aku kenal sedang mengobrol. Aku sepertinya mengenal mereka, tapi siapa ? aku mendengarkan percakapan mereka. Aku merasa yang mereka bicarakan adalah aku. Berbagai macam spekulasi dan asumsi timbul dari percakapan mereka. Saat aku memasuki kelas mereka berhenti berbicara. Ketiga nya melihat ke arahku. Aku tidak mengerti arti tatapan mereka karena begitu multi-interpretatif. Curiga, heran, bingung atau apalah aku tidak peduli. Lebih baik aku mendengarkan musik memakai headphone. Mereka masih menatap ke arahku, aku mengunci pandangan ku ke arah mereka. Beberapa saat kemudian mereka berhenti menatapku dan kembali mengobrol seperti biasa.

No comments: