Wednesday, April 21, 2010

Farewell, KRL, MRT

Empat hari waktu tidur pagi gw terenggut oleh acara ALSA ini. Ending nya adalah gw jadi adjudicator sampai octo final. Binus B kalah oleh Bakrie di octo finals [Dendam yang tidak terbalaskan] dan Binus A kalah oleh Unpar B di octo Finals juga.

Gw berjalan kaki menuju stasion kereta UI meninggalkan gedung Fakultas Hukum. Tiba - tiba gw ingat, se tahun yang lalu gw datang ke sini sebagai debater dan tahun ini gw ke sini sebagai adjudicator. Apakah tahun depan gw masih akan ke sana ? Karena setelah ALSA ini gw berniat untuk berhenti. Tiba - tiba gw merasa ada separuh jiwaku pergi ketika gw ingat gw akan berhenti setelah ini [OK, bahasanya sangat lebay tapi ini nyata].

Sekitar 9.30pm kereta menuju Jakarta datang. Tidak terlalu penuh. Gw duduk di dekat pintu. Gw teringat ketika liburan semester kemarin gw dan teman - teman se rumah liburan sehari ke pelabuhan ratu dan pulang nya kita naik kereta KRL terakhir ini dari bogor. Di kereta ini membuat imajinasi gw sangat down to earth, gambaran bagaimana kehidupan di kota besar sesungguhnya. Orang pulang kerja larut malam, pedagang asongan yang masih menjajakan makanan semalam ini, dan mahasiswa yang entah baru pulang dari mana. Intinya, rutinitas yang membosankan.

Tiba - tiba gw teringan MRT. Mono Rail Train kereta mono rail yang gw naikki waktu di Kuala Lumpur. Pemandangan dan imajinasi yang gw lihat di sana berbeda. Suasana liburan, kota yang rapi dan nyaman, tanpa pedagang asongan [no offenses buat pedagang asongan, tapi jalan - jalan di sana sangat bersih dari pedagang asongan, gembel, dan preman].

Suara berisik dari gesekkan roda kereta api dan rel membuyarkan konsentrasi gw. Otak gw tiba - tiba membuka Random Access Memory yang menyebabkan scene - scene acak muncul di pikiran gw without particular order. Gw melihat diri gw ketika SMP, bagaimana gw rajin mengerjakan tugas dan belajar ketika ulangan. Sekarang, belajar dan mengerjakan tugas adalah last resort ketika gw tidak berhasil menghindari pekerjaan itu. Gw teringat ketika gw debate di SMK dan salah satu adju bilang dia ngasih gw score tinggi banget karena gw clear dan structurize dan jadi salah satu best speaker. Sekarang, gw cuma jadi bottom speaker.

Dulu gw pernah jadi yang baik bahkan yang terbaik. Gw harus selalu jadi yang terbaik. Tapi sepertinya sekarang ini bukan di debate. Karena terlalu banyak yang harus gw perbaiki dan gw kejar yang tentunya akan menguras semua konsentrasi gw dan mengorbankan prioritas lain. Sekarang bukan itu prioritas gw. Lalu apa ?

Walaupun gw belum berhasil memecahkan misteri kenapa gw nggak bisa sebaik dulu lagi. Paling nggak gw sudah memenuhi beberapa janji dan target gw sebelum gw masuk kuliah. Gw sudah memenuhi janji gw kepada Director Lippo Bank Asia Afrika Bandung yang menginterview gw ketika seleksi beasiswa untuk terus berdebat di Universitas. Gw sudah melengkapi Track record gw untuk mengikuti ALSA, JOVED, IVED, dan kompetisi internasional [walau cuma 1]. Saatnya mengisi track record gw dengan sesuatu yang baru. Make a wish , take a chance, make a change and break away ...

Heroes never rest ...

[Salah satu akibat dari posting yang tertunda adalah 'feel' nya nggak dapet lagi]

No comments: