Monday, April 26, 2010

Stalking , Blocking

Post ini menceritakan dua kedaan yang sanga bertolak belakang. Stalking, dan Blocking. Belum lama ini gw mulai stalking seseorang dan beberapa waktu yang lalu gw nge-block salah satu facebook teman gw. And today, the result meets at the one point.

Dua minggu stalking berakhir dengan satu spekulasi yang cukup memuaskan. Beberapa umpan cukup berhasil dengan sempurna. Kesimpulan pertama, dia adalah people like me. Kesimpulan kedua, dia merespon semua message gw. Kesimpulan ketiga, dia available dan welcome sama gw. Wow, what a good chance. Tapi selalu ingat kata Tantri kotak ”pelan – pelan saja” hehe. Saat ini gw sedang libur tiga hari dan memutuskan untuk pulang ke Bandung untuk mencari dana bailout dari orang tua gw. Saat yang tepat untuk beredar di Bandung dan meet up sama object stalkingan gw. Dia juga sepertinya excited dan mau – mau aja malah menyuruh gw untuk extend di Bandung supaya bisa jalan, tapi sayang hari ini dia harus prepare buat ujian nya besok. Ok, maybe next time. But at least it is a positive sign.

Tadi malam, entah kenapa gw ketemu teman [lama] gw yang FB nya sudah gw blok. Ceritanya panjang kenapa gw blok FB dia. Yang jelas dia sangat menyebalkan dan sudah sangat menyinggung gw. No reasons to keep in touch with her. Nah, di mimpi itu gw ketemu dia dan dia ngejar – ngejar dia minta maaf sama gw. Tapi sama gw nggak dihiraukan, gw jalan terus tanpa sedikit pun mendengarkan dan menjawab omongan dia. Eh, pagi ini dia sms gw.

”FB kamu koq ga ada ? kamu hapus aku ya ?”

MENURUT LO ...

Sms nya nggak gw bales. Kemudian dia sms lagi dengan permintaan maaf dan kata – kata dramatis nggak penting. Jujur aja, gw paling nggak tahan ya sama orang yang minta maaf. Daripada jadinya gw meleleh dan memaafkan dia. Jadi gw nggak baca deh sms nya. Begitu ada sms dari dia langsung gw hapus tanpa dibaca dulu isinya.

Kalau aja lo ingat dulu, ketika lo terbuang dari kumpulan orang - orang, Cuma gw yang masih bisa melihat lo sebagai teman. But now i realize that you didn’t deserve it.

Sorry friend, i know it must be cruel. You were a good friend, but you don’t know how a good friend should be. I try to hold on but it hurts too much, i try to forgive but it’s not enough to make it all okay.

So. We’re better separated.

1 comment:

gayatri-ardila said...

Cie fijee..
Kemajuan nih.hehe
good luck aja deh yaa..

Anyway my suggestion: pelan-pelan saja sih boleh lah..asal jangan buat dia terlalu lama menunggu.hoho
gudlak!